Puisi Yang Terampas dan Yang Putus Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul “Yang Terampas dan Yang Putus” yang dibuat oleh Chairil Anwar.

“Yang Terampas dan Yang Putus”
(Karya Chairil Anwar)

Kelam dan angin lalu mempesiang diriku
Menggigir juga ruang di mana dia yang ku ingin
Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu
Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlaku beku

Related posts of "Puisi Yang Terampas dan Yang Putus Karya Chairil Anwar"

Puisi Malam Ini Aku Rindu Karya Panji Ramdana

Berikut ini adalah puisi berjudul "Malam Ini Aku Rindu" yang dibuat oleh Panji Ramdana. "Malam Ini Aku Rindu" (Karya Panji Ramdana) Malam ini aku rindu. Benar, aku benar-benar rindu. Merindukanmu adalah kebenaran yang tak menyenangkan. Tapi mencintaimu? Itu menenangkan. Bukan tidak mungkin, sebab saat aku di dekatmu, mulutku seakan terus menarik agar membentuk satu senyum...

Puisi Senayan Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Senayan" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Senayan" (Karya Beni Satryo) Ku dengar lagi, suaramu yang empuk dan merdu. Persis dengkul Brimob dan ricik water canon di malam itu; Di depan pagar Senayan kala kita berbulan madu. Sumber: Indoprogress, 13 Juni 2015.

Puisi Setelah Kau Mengunci Pagar Karya Dedy Tri Riyadi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Setelah Kau Mengunci Pagar" yang dibuat oleh Dedy Tri Riyadi. "Setelah Kau Mengunci Pagar" (Karya Dedy Tri Riyadi) Malam semakin marak senapan-senapan sepi saling menyalak. Dan dia - korban bulan bisu - baru berwarna biru, seperti habis ditasbihkan oleh sepotong lagu, merayu-rayu engkau. Menyaru aku. - 2012 -

Puisi Dalam Aku Karya Armijn Pane

Berikut ini adalah puisi berjudul "Dalam Aku" yang dibuat oleh Armijn Pane. "Dalam Aku" (Karya Armijn Pane) Dalam aku merenda Ingatan mengenang ketika, Jam-jam kita berkata Dalam aku merenda, Gerak jari ada kata, Menghitung jam-jam kita bersua Dalam aku menyisir, Hati terkenang desir, Lampu pelita kurang basir… Dalam aku menyisir Gerak tangan ada pikir, Menghitung...