Puisi Villa Violeta Karya Eka Budianta

Berikut ini adalah puisi berjudul “Villa Violeta” yang dibuat oleh Eka Budianta.

“Villa Violeta”
(Karya Eka Budianta)

aku tidak lagi merasa berjalan di bawah bulan
melintasi lapangan mencumbu seorang perempuan
tapi sendiri di antara barisan pohon kenari
kala lampu-lampu kota sayup-sayup memanggil sunyi

di beranda rumah kecil yang jauh
seorang kapten berbincang dengan tamunya
danau di hatiku terasa teduh
dua bait puisi meluncur di atasnya

– Bogor, 14 Nop 1977 –

Related posts of "Puisi Villa Violeta Karya Eka Budianta"

Puisi Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu Karya Widji Thukul

Berikut ini adalah puisi berjudul "Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu" yang dibuat oleh Widji Thukul. "Di Bawah Selimut Kedamaian Palsu" (Karya Widji Thukul) Apa guna punya ilmu tinggi Kalau hanya untuk mengibuli Apa guna banyak baca buku Kalau mulut kau bungkam melulu Di mana-mana moncong senjata berdiri gagah kongkalikong Dengan kaum cukong Di desa-desa rakyat...

Puisi I Do Not Love You Except Because I Love You Karya Pablo Neruda

Berikut ini adalah puisi berjudul "I Do Not Love You Except Because I Love You" yang dibuat oleh Pablo Neruda. "I Do Not Love You Except Because I Love You" (Karya Pablo Neruda) I do not love you except because I love you; I go from loving to not loving you, From waiting to not...

Puisi Persetujuan Dengan Bung Karno Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Persetujuan Dengan Bung Karno" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Persetujuan Dengan Bung Karno" (Karya Chairil Anwar) Ayo! Bung Karno kasih tangan, mari kita bikin janji Aku sudah cukup lama dengan bicara mu Dipanggang di atas api mu Digarami lautmu dari mulai tanggal 17 Agusutus 1945 Aku melangkah ke depan berada...

Puisi Malam Perjuangan Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Malam Perjuangan" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Malam Perjuangan" (Karya Beni Satryo) Kejahatan sudah sedekat sinar rembulan. Tercatat di selembar kertas gorengan. “Seekor bakwan angslup ke dalam wajan!” kau berseru. Tubuhnya kering penuh kecemasan. Kelak, katamu, dari sana akan terdengar swara yang lebih nyaring daripada letup senapan. Sumber: Indoprogress, 13...