Puisi Untuk Seorang Penyair Karya Iman Budhi Santoso

Berikut ini adalah puisi berjudul “Untuk Seorang Penyair” yang dibuat oleh Iman Budhi Santoso.

“Untuk Seorang Penyair”
(Karya Iman Budhi Santoso)

Wahai penyair
Aku tak bisa terlelap saat malam menjelma
Di mataku selalu nampak jiwamu membara
Mendobrak tatanan diri yang telah kubangun rapi
Seperti tahun-tahun berlalu dalam sejarah sepi

Awalnya kau basuh jiwaku dengan air puisi
Sampai bersih berkilau dari noda duniawi
Hingga bersamamu kugenggam dayung panjang
Sebrangi laut kehidupan yang lengang
Ungkapkan misteri yang tak terpecahkan

Deru mimpi pun kau libas bagai kereta api
Bermil-mil melaju menuju lorong-lorong sunyi
Hidupkan nurani yang telah lama mati
Pun derita yang menggulung dari gunung
Kurasakan sedemikian luka, menambah tetes air mata
Dalam kemanusiaan yang indah di tepi asa
Dan aku menaiki satu tangga dari langit
Kuraih tinggiku bersama pelukanmu yang hangat

Tapi entahlah saat ini
Jiwamu kian padam bersama lilin yang semakin jarang
Saat kutemui wajahmu di sebrang pulau mati
Kini ramaimu yang menyiar syair:
Mantra-mantra kelabu bertebaran
Lecet pun tak terhindari, menjadi bahan duka nan abadi

Wahai penyair
Akhirnya aku berjalan di kegelapan metafora
Kutemukan berbagai buntu yang penuh imaji
Puisimu usang dimakan kutu yang bersarang di otakku
Atas semua yang terjadi saat terakhirmu itu
Entah apa yang kini kutoreh dalam kata-kata
Mungkin hanya sebait makna yang mencari nyawa

Related posts of "Puisi Untuk Seorang Penyair Karya Iman Budhi Santoso"

Puisi Sajak Yang Tersesat Karya Shinta Febriany

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sajak Yang Tersesat" yang dibuat oleh Shinta Febriany. "Sajak Yang Tersesat" (Karya Shinta Febriany) semula sajak ini hendak berkisah perihal alismu yang tebal aroma kretek yang tertinggal di bibirmu yang membuatku betah mengulumnya. sajak ini ingin sekali merekam tubuhmu yang jangkung dan ranum yang menderu ketika tersentuh jariku. di kaki...

Puisi Gubahan Karya Mohammad Yamin

Berikut ini adalah puisi berjudul "Gubahan" yang dibuat oleh Mohammad Yamin. "Gubahan" (Karya Mohammad Yamin) Beta bertanam bunga cempaka Di tengah halaman tanah pusaka, Supaya selamanya, segenap ketika Harum berbau, semerbak belaka. Beta berahu bersuka raya Sekiranya bunga puspa mulia Dipetik handaiku, muda usia Dijadikan karangan, nan permai kaya Semenjak kuntuman, kecil semula Beta berniat...

Puisi Ulang Tahun Buat Sahabat Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Puisi Ulang Tahun Buat Sahabat" yang dibuat oleh Rayhandi. "Puisi Ulang Tahun Buat Sahabat" (Karya Rayhandi) Happy birthday sahabatku tercinta Selamat karena jatahmu hidup semakin tipis Selamat ulang tahun ku ucapkan sekali lagi Senang hatiku berada di sini melihatmu bahagia Ku panjatkan doa untukmu sahabat Tuhan panjangkanlah umur sahabatku Berkahkan...

Puisi Tamu Misterius Karya Afrizal Malna

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tamu Misterius" yang dibuat oleh Afrizal Malna. "Tamu Misterius" (Karya Afrizal Malna) Sayang sekali puisi ini telah dihapus ketika aku akan membacanya. Seperti udara lembab yang menarik lenganku untuk memegang yang akan jatuh. Ada apa dengan menghapus? Lem, gunting, benang yang membuat bayangan tentang kawat berduri. Aku menghapus kata hapus...