Puisi Untuk Sahabatku Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul “Di Ujung Langit” yang dibuat oleh Rayhandi.

“Untuk Sahabatku”
(Karya Rayhandi)

Untuk sahabatku
Selamat ulang tahun
Semoga umurmu panjang
Disehatkan jasmani dan rohani

Untuk sahabatku
Selamat ulang tahun
Semoga rezekimu lancar
Diberkahkan semua hartamu

Untuk sahabatku
Selamat ulang tahun
Semoga sehat selalu
Dijauhkan dari penyakit-penyakit

Untuk sahabatku
Selamat ulang tahun
Semoga menjadi orang yang baik
Baik iman hati dan akhlak.

Related posts of "Puisi Untuk Sahabatku Karya Rayhandi"

Puisi Megatruh Bandung Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Megatruh Bandung" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Megatruh Bandung" (Karya W.S. Rendra) Bulan berdarah dalam prasasti sejarah. Ilalang bergoyang Lagu malam hutan Priangan. Pisau kiriman angin. Selendang sutra alam gaib. Mama! Bau lembut yang dalam dari kulit kudukmu. Merah jambu puting susu dari nyanyian sepanjang masa. - Bandung, 19 Februari...

Puisi Bisakah Terulang Karya Annisa Nur Fitriyani

Berikut ini adalah puisi berjudul "Bisakah Terulang" yang dibuat oleh Annisa Nur Fitriyani. "Bisakah Terulang" (Karya Annisa Nur Fitriyani) Cintaku menarik pada luasnya angan Derapnya mengepak sayap dari kejauhan Menukik menghunjam hatiku dengan mengejutkan Membawa manisnya sebuah kenangan tak terlupakan Aku merindui sampai dasar hati Melahap kenangan takkan terganti Kenanganku berakhir di sini Di akhir...

Puisi Untukmu Karya Ardhi Wijayanto

Berikut ini adalah puisi berjudul "Untukmu" yang dibuat oleh Ardhi Wijayanto. "Untukmu" (Karya Ardhi Wijayanto) Kutulis dalam sajak indah Mengenang bersama Saat kau temani kesendirian hatiku Kulantunkan nyanyian ini Mengungkap tanya impian Dirimu dan aku yang tak mungkin bersatu Satu rasa kan selalu tuk dirimu Walau kini kita telah terpisah Satu kata abadikan cinta kita...

Puisi Tentang Tuhan Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tentang Tuhan" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Tentang Tuhan" (Karya Sapardi Djoko Damono) Pada pagi hari Tuhan tidak pernah seperti terkejut dan bersabda, “Hari baru lagi!”; Ia senantiasa berkeliling merawat segenap ciptaan-Nya dengan sangat cermat dan hati-hati tanpa memperhitungkan hari. Ia, seperti yang pernah kaukatakan, tidak seperti kita sama...