Puisi Tujuan Kita Satu Ibu Karya Widji Thukul

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tujuan Kita Satu Ibu” yang dibuat oleh Widji Thukul.

“Tujuan Kita Satu Ibu”
(Karya Widji Thukul)

kutundukkan kepalaku,
bersama rakyatmu yang berkabung
bagimu yang bertahan di hutan
dan terbunuh di gunung
di timur sana
di hati rakyatmu,
tersebut namamu selalu
di hatiku
aku penyair mendirikan tugu
meneruskan pekik salammu
“a luta continua.”

kutundukkan kepalaku
kepadamu kawan yang dijebloskan
ke penjara negara
hormatku untuk kalian
sangat dalam
karena kalian lolos dan lulus ujian
ujian pertama yang mengguncangkan

kutundukkan kepalaku
kepadamu ibu-bu
hukum yang bisu
telah merampas hak anakmu

tapi bukan hanya anakmu ibu
yang diburu dianiaya difitnah
dan diadili di pengadilan yang tidak adil ini
karena itu aku pun anakmu
karena aku ditindas
sama seperti anakmu

kita tidak sendirian
kita satu jalan
tujuan kita satu ibu:pembebasan!

kutundukkan kepalaku
kepada semua kalian para korban
sebab hanya kepadamu kepalaku tunduk

kepada penindas
tak pernah aku membungkuk
aku selalu tegak

– 4 Juli 1997 –

Related posts of "Puisi Tujuan Kita Satu Ibu Karya Widji Thukul"

Puisi Untukmu Karya Ardhi Wijayanto

Berikut ini adalah puisi berjudul "Untukmu" yang dibuat oleh Ardhi Wijayanto. "Untukmu" (Karya Ardhi Wijayanto) Kutulis dalam sajak indah Mengenang bersama Saat kau temani kesendirian hatiku Kulantunkan nyanyian ini Mengungkap tanya impian Dirimu dan aku yang tak mungkin bersatu Satu rasa kan selalu tuk dirimu Walau kini kita telah terpisah Satu kata abadikan cinta kita...

Puisi Mata Yang Tak Takut Karya Tan Lioe Ie

Berikut ini adalah puisi berjudul "Mata Yang Tak Takut" yang dibuat oleh Tan Lioe Ie. "Mata Yang Tak Takut" (Karya Tan Lioe Ie) Saat lelah Langit leleh ke laut Tubuh kebas Menolak sentuh Ikan-ikan menggigil Seakan asing dari laut Dan senja menebar kabut Bagi mata yang tak takut

Puisi Krawang-Bekasi Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Krawang-Bekasi" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Krawang-Bekasi" (Karya Chairil Anwar) Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi Tidak bisa teriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata lagi Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami Terbayang kami maju dan mendegap hati? Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi Jika dada rasa hampa...

Puisi Tamu Misterius Karya Afrizal Malna

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tamu Misterius" yang dibuat oleh Afrizal Malna. "Tamu Misterius" (Karya Afrizal Malna) Sayang sekali puisi ini telah dihapus ketika aku akan membacanya. Seperti udara lembab yang menarik lenganku untuk memegang yang akan jatuh. Ada apa dengan menghapus? Lem, gunting, benang yang membuat bayangan tentang kawat berduri. Aku menghapus kata hapus...