Puisi Tentu, Kau Boleh Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tentu, Kau Boleh” yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono.

“Tentu, Kau Boleh”
(Karya Sapardi Djoko Damono)

Tentu. Kau boleh saja masuk
masih ada ruang
di sela-sela butir darahku.

Tak hanya ketika rumahku sepi,
angin hanya menyentuh gorden,
laba-laba menganyam jaring,
terdengar tetes air keran
yang tak ditutup rapat;
dan di jalan
sama sekali tak ada orang
atau kendaraan lewat.

Tapi juga ketika turun hujan,
angin tempias lewat lubang angin,
selokan ribut dan meluap ke pekarangan,
genting bocor dan aku capek
menggulung kasur dan mengepel lantai.

Tentu. Kau boleh mengalir
di sela-sela butir darahku,
keluar masuk dinding-dinding jantungku,
menyapa setiap sel tubuhku.

Tetapi jangan sekali-kali
pura-pura bertanya kapan boleh pergi
atau seenaknya melupakan
percintaan ini.

Sampai huruf terakhir
sajak ini, Kau-lah yang harus
bertanggung jawab
atas air mataku.

Related posts of "Puisi Tentu, Kau Boleh Karya Sapardi Djoko Damono"

Puisi Dagang Karya Amir Hamzah

Berikut ini adalah puisi berjudul "Dagang" yang dibuat oleh Amir Hamzah. "Dagang" (Karya Amir Hamzah) Susahnya duduk berdagang tiada tempat mengadukan duka bondaku tuan selalu terpandang hendak berjumpa apatah daya. Terlihat-lihat bonda merenung rasa-rasa Bonda mengeluh mengenangkan nasib tiada beruntung luka penceraian tiadakan sembuh. Bondapun garing seorang diri hati luka tiada berjampi nangislah ibu mengenangkan...

Puisi Malam Perjuangan Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Malam Perjuangan" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Malam Perjuangan" (Karya Beni Satryo) Kejahatan sudah sedekat sinar rembulan. Tercatat di selembar kertas gorengan. “Seekor bakwan angslup ke dalam wajan!” kau berseru. Tubuhnya kering penuh kecemasan. Kelak, katamu, dari sana akan terdengar swara yang lebih nyaring daripada letup senapan. Sumber: Indoprogress, 13...

Puisi Di Tangan Anak-Anak Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Di Tangan Anak-Anak" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Di Tangan Anak-Anak" (Karya Sapardi Djoko Damono) Di tangan anak-anak, kertas menjelma perahu Sinbad yang tak takluk pada gelombang, menjelma burung yang jeritnya membukakan kelopak-kelopak bunga di hutan; di mulut anak-anak, kata menjelma Kitab Suci. "Tuan, jangan kauganggu permainanku ini."

Puisi Metamorfosa Karya Oka Rusmini

Berikut ini adalah puisi berjudul "Metamorfosa" yang dibuat oleh Oka Rusmini. "Metamorfosa" (Karya Oka Rusmini) percakapan-percakapan jadi api tubuhku menjelma kayu kutanam dalam bara aku mulai rajin menjilati tubuh menyimpan hati yang mulai hitam di mana kuburku? (sebuah pesta dimulai. Perempuan dan laki-laki menanam manusia di rahim bumi) ''maukah kau ikut? Menjadi petani. beternak manusia?''...