Puisi Tangis Ibu Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tangis Ibu” yang dibuat oleh Anonim.

“Tangis Ibu”
(Karya Anonim)

Dalam senyummu, ada letihmu
Siang dan malam menyergapmu
Tak sedetik kau berhenti
Agar ada cahaya untukku, anakmu

Terkadang hinaan menemanimu
Yang tak peduli dengan hatimu
Masih saja kau berjalan ke depan
Mencari pintu untukku, anakmu

Bukan berlian yang kau minta dariku
Bukan uang yang kau minta dariku
Bukan emas yang kau minta
Tapi kebahagiaanku yang kau harapkan

Kau selalu mengucapkan
Bahwa kau sayang padaku
Bahwa kau tulus padaku
Ibu…

Related posts of "Puisi Tangis Ibu Karya Anonim"

Puisi Ketetapan Terindah Karya Panji Ramdana

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ketetapan Terindah" yang dibuat oleh Panji Ramdana. "Ketetapan Terindah" (Karya Panji Ramdana) Untukmu yang berada di sana, apakah sudah ada pria yang mengkhitbahmu? Jika belum, bolehkah aku untuk bertemu dengan ayahmu besok? Seumpama daun menari, aku akan sangat berterimakasih jika kamu izinkan. Jika pun tidak kamu izinkan, tidak apa kan...

Puisi Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta Karya Aan Mansyur

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta" yang dibuat oleh Aan Mansyur. "Ketika Ada Yang Bertanya Tentang Cinta" (Karya Aan Mansyur) Ketika aku bertanya kepadamu tentang cinta, kau melihat langit membentang lapang. Menyerahkan diri untuk dinikmati, tapi menolak untuk dimiliki. Ketika kau bertanya kepadaku tentang cinta, aku melihat nasib manusia. Terkutuk...

Puisi Kepada Bapak Penguasa Karya Etik Widya

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kepada Bapak Penguasa" yang dibuat oleh Etik Widya. "Kepada Bapak Penguasa" (Karya Etik Widya) Bapak-bapak berdasi Dengarlah keluh kesah kami Bapak-bapak bergaji tinggi Rasakanlah kegetiran batin kami Bapak-bapak penguasa bangsa Lihatlah, kami masih menderita Ah Sudahlah Beribu kali mengiba Berjuta kali meminta Kau masih diam saja Kau bangga Ketika rakyatmu...

Puisi Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta" (Karya W.S. Rendra) Pelacur-pelacur Kota Jakarta Dari kelas tinggi dan kelas rendah Telah diganyang Telah haru-biru Mereka kecut Keder Terhina dan tersipu-sipu Sesalkan mana yang mesti kausesalkan Tapi jangan kau lewat putus asa Dan kaurelakan dirimu dibikin...