Puisi Tamu Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tamu” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Tamu”
(Karya W.S. Rendra)

Dari mula hadir dan semerbak
aku percaya bukan racun dupa dan sedap malam –
duka lembut yang datang dari luka tersibak:
kenangan yang menang kerna diri terbenam.
(Kenangan malam, tak bisa ku tidur bila kau datang!)

Ah, candu kenikmatan dari luka!
Duka itu bagai orang tua yang tenang berkata:
“Willy sedang nulis Malam Stanza!”

Related posts of "Puisi Tamu Karya W.S. Rendra"

Puisi Sajak Gadis dan Majikan Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sajak Gadis dan Majikan" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Sajak Gadis dan Majikan" (Karya W.S. Rendra) Janganlah tuan seenaknya memelukku. Ke mana arahnya, sudah cukup aku tahu. Aku bukan ahli ilmu menduga, tetapi jelas sudah kutahu pelukan ini apa artinya….. Siallah pendidikan yang aku terima. Diajar aku berhitung, mengetik, bahasa...

Puisi Cinta Terakhir Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Cinta Terakhir" yang dibuat oleh Rayhandi. "Cinta Terakhir" (Karya Rayhandi) Kau adalah selaksa sinar yang merayap ranting-ranting kering Hangatmu membuat tubuhku nyaman serasa dipeluk semesta Kau bagaikan kata pada setiap puisi yang kubuat Kau pencuri di hatiku. Ada banyak cinta di dunia Dan kau adalah cahaya terindah yang pernah menyinari...

Puisi Januari Karya Rizki Subbeh

Berikut ini adalah puisi berjudul "Januari" yang dibuat oleh Rizki Subbeh. "Januari" (Karya Rizki Subbeh) Terlihat di sana sepasang camar yang berterbangan mengepakan sayap sebebas-bebasnya Januari itu mengubah semua, bunga saja sudah mekar mewangi mahkotanya Sedangkan udara selalu berhembus bersipu di setiap sudut hati berdua Terikar janji dalam suatu ikatan cinta, cinta alam semesta Saksi...

Puisi Segumpal Rindu Kota Ngawi Karya Rudy Yuswantoro

Berikut ini adalah puisi berjudul "Segumpal Rindu Kota Ngawi" yang dibuat oleh Rudy Yuswantoro. "Segumpal Rindu Kota Ngawi" (Karya Rudy Yuswantoro) setetes air mata mengalir tersimpan wajah dalam kenangan rindu merangkul erat di jantung kalbu tak mampu kubertahan dari gejolaknya duh, kota Ngawi pesonamu membayangi setiap waktu tak nyenyak tidur dalam pembaringanku resah gelisah mengurung...