Puisi Tak Selalu Karya KH. A. Mustofa Bisri

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tak Selalu” yang dibuat oleh KH. A. Mustofa Bisri.

“Tak Selalu”
(Karya KH. A. Mustofa Bisri)

Tak selalu dia kupanggil mesra, istriku
Kadang kupanggil dia dengan gairah, kekasihku
Tak selalu dia kupanggil dengan sayang, istriku
Kadang kupanggil dia dengan akrab, kawanku
Tak selalu dia kupanggil dengan kasih, istriku
Kadang kupanggil dia dengan manja, ibuku
Tak selalu dia kupanggil dengan cinta, istriku
Kadang kupanggil dia dengan lembut, anakku
Tak selalu dia kupanggil dengan santun, istriku
Kadang kupanggil dia dengan nakal, penghiburku
Tak selalu dia kupanggil dengan lantang, istriku
Kadang bahkan kupanggil dia dengan diam, ruhku.

Related posts of "Puisi Tak Selalu Karya KH. A. Mustofa Bisri"

Puisi Setelah Kau Mengunci Pagar Karya Dedy Tri Riyadi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Setelah Kau Mengunci Pagar" yang dibuat oleh Dedy Tri Riyadi. "Setelah Kau Mengunci Pagar" (Karya Dedy Tri Riyadi) Malam semakin marak senapan-senapan sepi saling menyalak. Dan dia - korban bulan bisu - baru berwarna biru, seperti habis ditasbihkan oleh sepotong lagu, merayu-rayu engkau. Menyaru aku. - 2012 -

Puisi Apakah Puisi-Puisi Ini Karya Emha Ainun Nadjib

Berikut ini adalah puisi berjudul "Apakah Puisi-Puisi Ini" yang dibuat oleh Emha Ainun Nadjib. "Apakah Puisi-Puisi Ini" (Karya Emha Ainun Nadjib) Apakah puisi-puisi ini Jelmaan roh-Mu, Tuhanku Sehingga aku merasa bahagia Jika bergaul dengannya Ia selalu membuka ruang Hingga aku setia pada kemungkinan Ia adalah sembahyang Yang penuh kemerdekaan Tuhan, di antara sekian cara hidup...

Syair Jaka Lodhang Karya Ranggawarsita

Berikut ini adalah puisi berjudul "Syair Jaka Lodhang" yang dibuat oleh Ranggawarsita. "Syair Jaka Lodhang" (Karya Ranggawarsita) Jaka Lodhang bergelantungan Nangkring seenaknya, dan berseru Ingat-ingatlah ketentuan Tuhan Gunung merendah, jurang menjulang Terusirlah si kalah perang dari negeri Namun jangan keliru Ketahuilah makna sebenar Seberapa pun gunung merendah bekasnya tentu masih terlihat. Berbeda dengan jurang curam....

Puisi Perjalanan Perasaan Karya Surya Adhi Kuncoro

Berikut ini adalah puisi berjudul "Perjalanan Perasaan" yang dibuat oleh Surya Adhi Kuncoro. "Perjalanan Perasaan" (Karya Surya Adhi Kuncoro) Sesaat, aku menghentikan langkah, di pinggir jalan yang riuh, untuk sejenak memastikan, memastikan telah berapa lama waktu yang kutempuh, memastikan telah berapa jauh jarak yang kurengkuh, dan ternyata antara aku dan tujuanmu masih terlampau jauh. Meski...