Puisi Tak Bisa Kulupakan Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tak Bisa Kulupakan” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Tak Bisa Kulupakan”
(Karya W.S. Rendra)

Tak bisa kulupakan hutan, tak bisa kulupakan
sedapnya daun gugur, lembutnya lumut cendawan.
Tak bisa kulupakan hutan, tak bisa kulupakan
muramnya kasih gugur, lembutnya kecup penghabisan.

Tak bisa kulupakan hutan, tak bisa kulupakan
muramnya senyum hancur, lembutnya kubur ketiduran.
Tak bisa kulupakan hutan, tak bisa kulupakan
meski ditikam dalam-dalam, tak bisa kulupakan.

Related posts of "Puisi Tak Bisa Kulupakan Karya W.S. Rendra"

Puisi Senja Siapa Karya Mustafa Ismail

Berikut ini adalah puisi berjudul "Senja Siapa" yang dibuat oleh Mustafa Ismail. "Senja Siapa" (Karya Mustafa Ismail) Senja siapakah yang kau kirim dalam arlojiku membuat ruang begitu sempit, halaman menjadi sepotong kardus Senja siapakah yang kau alirkan dalam darahku membuat jantungku begitu sering berdebar setiap menghadapi pagi Senja siapakah yang kau susupkan dalam sepatuku membuat...

Puisi Dian Juang Nan Tak Kunjung Padam Karya A-r435

Berikut ini adalah puisi berjudul "Dian Juang Nan Tak Kunjung Padam" yang dibuat oleh A-r435. "Dian Juang Nan Tak Kunjung Padam" (Karya A-r435) Lilin redup tak merayapi malam Samar-samar nanar terlintas sekilas berkilat Pertanda api kecil tumbuh sudah Api inti pembasmi neraka pikir jahil Api juang canang tantangan Buat pembakar ahklak rusak Budi buruk iman...

Puisi Stopping by Woods on a Snowy Evening Karya Robert Frost

Berikut ini adalah puisi berjudul "Stopping by Woods on a Snowy Evening" yang dibuat oleh Robert Frost. "Stopping by Woods on a Snowy Evening" (Karya Robert Frost) Whose woods these are I think I know. His house is in the village though; He will not see me stopping here To watch his woods fill up...

Puisi Akhirnya Kau Hilang Karya Aan Mansyur

Berikut ini adalah puisi berjudul "Akhirnya Kau Hilang" yang dibuat oleh Aan Mansyur. "Akhirnya Kau Hilang" (Karya Aan Mansyur) Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di mana-mana. Di udara dingin yang menyusup di bawah pintu atau di baris-baris puisi lama yang diterjemahkan dari bahasa-bahasa jauh. Di sepasang mata gelandangan yang menyerupai jendela rumah berbulan-bulan...