Puisi Tahanan Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Tahanan” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Tahanan”
(Karya W.S. Rendra)

Atas ranjang batu
tubuhnya panjang
bukit barisan tanpa bulan
kabur dan liat
dengan mata sepikan terali

Di lorong-lorong
jantung matanya
para pemuda bertangan merah
serdadu-serdadu Belanda rebah

Di mulutnya menetes
lewat mimpi
darah di cawan tembikar
dijelmakan satu senyum
barat di perut gunung
(Para pemuda bertangan merah
adik lelaki neruskan dendam)

Dini hari bernyanyi
di luar dirinya
Anak lonceng
menggeliat enam kali
di perut ibunya
Mendadak
dipejamkan matanya

Sipir memutar kunci selnya
dan berkata
-He, pemberontak
hari yang berikut bukan milikmu !

Diseret di muka peleton algojo
ia meludah
tapi tak dikatakannya
-Semalam kucicip sudah
betapa lezatnya madu darah.

Dan tak pernah didengarnya
enam pucuk senapan
meletus bersama

Related posts of "Puisi Tahanan Karya W.S. Rendra"

Contoh Puisi Tentang Isra’ Mi’raj Terbaru Tahun Ini

Contoh Puisi Tentang Isra' Mi'raj Terbaru - Isra Mi’raj adalah dua bagian dari perjalanan yang dilakukan oleh Muhammad dalam waktu satu malam saja. Kejadian ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapat perintah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.  Bagi umat Islam, peristiwa...

Puisi Kupanggil Namamu Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kupanggil Namamu" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Kupanggil Namamu" (Karya W.S. Rendra) Sambil menyeberangi sepi kupanggil namamu, wanitaku Apakah kau tak mendengarku? Malam yang berkeluh kesah memeluk jiwaku yang payah yang resah kerna memberontak terhadap rumah memberontak terhadap adat yang latah dan akhirnya tergoda cakrawala. Sia-sia kucari pancaran sinar matamu....

Puisi Pengangguran Karya Hisan Ainun Nissa

Berikut ini adalah puisi berjudul "Pengangguran" yang dibuat oleh Hisan Ainun Nissa. "Pengangguran" (Karya Hisan Ainun Nissa) Puncak alam menyengat Di kala pagi yang menyeringai Alam terbangun dengan senyuman lebar Membuka jendela mata para anak manusia Awal nan indah untuk memulai Sebuah aktivitas di keras hiruk pikuk Memandang gedung-gedung pencakar langit Nan kian megah, semegah...

Peribahasa Daripada Hidup Bergelumang Tahi, Lebih Baik Mati Bertimbun Bunga

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Daripada hidup bergelumang tahi, lebih baik mati bertimbun bunga”. Artinya:Lebih baik mati daripada harus menanggung malu yang teramat sangat.FYI: Bergelumang merupakan bentuk tidak baku dari kata "bergelimang" dan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu berlumuran lumpur dan sebagainya. Demikian arti dari peribahasa "Daripada hidup bergelumang tahi,...