Puisi Suti Karya Widji Thukul

Berikut ini adalah puisi berjudul “Suti” yang dibuat oleh Widji Thukul.

“Suti”
(Karya Widji Thukul)

Suti tidak kerja lagi
pucat ia duduk dekat amben-nya
Suti di rumah saja
tidak ke pabrik tidak ke mana-mana
Suti tidak ke rumah sakit
batuknya memburu
dahaknya berdarah
tak ada biaya

Suti kusut-masai
di benaknya menggelegar suara mesin
kuyu matanya membayangkan
buruh-buruh yang berangkat pagi
pulang petang
hidup pas-pasan
gaji kurang
dicekik kebutuhan

Suti meraba wajahnya sendiri
tubuhnya makin susut saja
makin kurus menonjol tulang pipinya
loyo tenaganya
bertahun-tahun dihisap kerja

Suti batuk-batuk lagi
ia ingat kawannya
Sri yang mati
karena rusak paru-parunya

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti memejamkan mata
suara mesin kembali menggemuruh
bayangan kawannya bermunculan
Suti menggelengkan kepala
tahu mereka dibayar murah

Suti meludah
dan lagi-lagi darah

Suti merenungi resep dokter
tak ada uang
tak ada obat

– solo, 27 februari 88 –

Related posts of "Puisi Suti Karya Widji Thukul"

Puisi Musim Hujan Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Musim Hujan" yang dibuat oleh Rayhandi. "Musim Hujan" (Karya Rayhandi) Di sini hujan kasih Berbalut selimut menghangat raga Dingin terasa hingga sampai ke tangan Merambah mencari celah Hujan kali ini begitu berbeda Berbeda karena di ujung malam Sepi mencekam bosan Bermain kantuk membutakan mata Aku masih di sini Masih menjadi...

Puisi Teacher Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Teacher" yang dibuat oleh Anonim. "Teacher" (Karya Anonim) I’m happy that you’re my teacher I enjoy each lesson you teach. As my role model you inspire me To dream and to work and to reach.

Puisi KPK Karya Johanis Malingkas

Berikut ini adalah puisi berjudul "KPK" yang dibuat oleh Johanis Malingkas. "KPK" (Karya Johanis Malingkas) KPK dipundakmu terpanggul besi-besi beraneka ragam jadikan langkah kakimu terseok-seok menelusuri lorong-lorong penuh duri dan kerikil tajam diintip pemburu-pemburu dengan panah-panah beracun KPK kau harus sediakan KamPaK yang terbuat dari baja cilegon baja anti karat menebas leher leher para rasuah...

Puisi Rumah Karya Iman Budhi Santoso

Berikut ini adalah puisi berjudul "Rumah" yang dibuat oleh Iman Budhi Santoso. "Rumah" (Karya Iman Budhi Santoso) Malam kelam telah datang Langit menyanyikan keheningan Tidurlah, kekasihku, tidurlah Biar lelahmu kian merebah Kau tak perlu menceramahi Tentang bagaimana mencintai Kau bahkan tak tahu pasti Seperti apa mencintai Kau hanya ingin memiliki! Kau cepat sekali terlelap Kau...