Puisi Sumpah Abadi Karya Dewi Lestari

Berikut ini adalah puisi berjudul “Sumpah Abadi” yang dibuat oleh Dewi Lestari.

“Sumpah Abadi”
(Karya Dewi Lestari)

Ketika pemuda bersumpah,
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya, melainkan tanah airnya

Ketika pemudi bertekad,
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya, melainkan segenap bangsanya

Gegar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah

Ketika pemuda dan pemudi menyeberangi keberagaman ketidaksamaan demi bersama bekerja
Abadi bersumpah, untuk Indonesia

Related posts of "Puisi Sumpah Abadi Karya Dewi Lestari"

Puisi Senja Karya Hasbi Burman

Berikut ini adalah puisi berjudul "Senja" yang dibuat oleh Hasbi Burman. "Senja" (Karya Hasbi Burman) Ketika kau merenda senja kupungut sesuatu dari senja hatimu kelelawar bersilangan antara kau dan waktu membekukan lincah angin ada satu-satu daun kering yang luruh dalam senjamu kulihat senja menunda malam akan usia kupaku waktu agar musim tak mengirim iklim sekali-sekali...

Puisi Always Love You Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Always Love You" yang dibuat oleh Rayhandi. "Always Love You" (Karya Rayhandi) I love you today I love you tomorrow I love you forever All of my life i love you All of my breath i love you All of my soul i love you I always love you Always...

Puisi Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa" (Karya W.S. Rendra) Hatiku terbaring telanjang di meja di atas piring di samping pisau, senduk, dan garpu, selagi aku duduk di kursi putih dengan koran tak bisa dibaca di pangkuanku. Pintu balkon yang terbuka menampakkan terali yang hitam serta...

Puisi Gugur Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Gugur" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Gugur" (Karya W.S. Rendra) Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Tiada kuasa lagi menegak Telah ia lepaskan dengan gemilang pelor terakhir dari bedilnya Ke dada musuh yang merebut kotanya Ia merangkak di atas bumi yang dicintainya Ia sudah tua luka-luka di badannya Bagai...