“Sihir Hujan” (Karya
Sapardi Djoko Damono)
Hujan mengenal baik pohon, jalan, dan selokan
— swaranya bisa dibeda-bedakan;
kau akan mendengarnya meski sudah kaututup pintu dan jendela.
Meskipun sudah kau matikan lampu.
Hujan, yang tahu benar membeda-bedakan, telah jatuh di pohon, jalan, dan selokan
– – menyihirmu agar sama sekali tak sempat mengaduh waktu menangkap wahyu yang harus kaurahasiakan
Berikut ini adalah puisi berjudul "Akhirnya Kau Hilang" yang dibuat oleh Aan Mansyur. "Akhirnya Kau Hilang" (Karya Aan Mansyur) Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di mana-mana. Di udara dingin yang menyusup di bawah pintu atau di baris-baris puisi lama yang diterjemahkan dari bahasa-bahasa jauh. Di sepasang mata gelandangan yang menyerupai jendela rumah berbulan-bulan...
Berikut ini adalah puisi berjudul "September" yang dibuat oleh Rizal De Loesie. "September" (Karya Rizal De Loesie) Puisi dalam deras hujan September, Linang airmata mengeja isak se cangkir kopi, tiada lagi rasa....... Hangat hambar jauh menyusup jemari meraih... Dunia ini fana, genggam hanya sementara, sampai hujan reda... Namun puisi mengalir serasa doa untuk segala dosa....
Berikut ini adalah puisi berjudul "Ratap Ibu" yang dibuat oleh Sariamin Ismail. "Ratap Ibu" (Karya Sariamin Ismail) Anakku tuan remaja putri, Buah hati cahaya mata ; Hari raya sebesar ini, Mengapa tuan tak bangun jua. Bangun tuan bangun nak kandung, Bangun nak sayang, muda rupawan, Sampai hati anakku tuan, Membiarkan bunda duduk berkabung. Lihatlah nasi...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Kekasih Yang Kelu" yang dibuat oleh Asrul Sani. "Kekasih Yang Kelu" (Karya Asrul Sani) Untuk seorang sahabat Air mata, adalah sekali ini air mata dari hati yang mengandung durja, Dan kelulah kekasih senantiasa berpisah Tiadalah lagi senyum yang akan timbul karena suatu kemenangan Habislah segala kenangan-selalu pada fajar-selalu yang membawa...