Puisi Serenada Merah Padam Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Serenada Merah Padam” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Serenada Merah Padam”
(Karya W.S. Rendra)

Sekawan kucing
berpasang-pasangan
mengeyong di kegelapan.
Sekawan kucing
mengeyong dengan bising
mengeyong dengan panas
di kegelapan.
Manisku! Manisku!
Sekawan kucing
berpasang-pasang
saling menggosokkan tubuhnya
di kegelapan.

Seekor kucing jantan
menyapukan kumisnya yang keras
ke bulu perut betinanya.
Maka yang betina berguling-guling
di atas debu tanah.
Menggeliat dan berguling-guling
tak terang pandang matanya.

Serta dari mulutnya
keluar suara panjang,
kerna telah dilemahkan
seluruh urat badannya.
Manisku! Manisku!
Dengarlah bunyi kucing
mengganas di kegelapan.
Seekor kucing jantan
menggeram dengan dalam
di leher betinanya.
Maka
selagi sang betina kecapaian
ia pun menyeringai
di kegelapan.

Related posts of "Puisi Serenada Merah Padam Karya W.S. Rendra"

Puisi Kepala Yang Terbuat Dari Sebuah Kulkas Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kepala Yang Terbuat Dari Sebuah Kulkas" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Kepala Yang Terbuat Dari Sebuah Kulkas" (Karya Beni Satryo) Kepalaku terbuat dari sebuah kulkas. Setiap malam berbunyi. Sekali dibuka, cuma ada sebutir telur. Itupun tak pernah menetas. Sumber: Indoprogress, 13 Juni 2015.

Puisi Mandalawangi – Pangrango Karya Soe Hok Gie

Berikut ini adalah puisi berjudul "Mandalawangi - Pangrango" yang dibuat oleh Soe Hok Gie. "Mandalawangi - Pangrango" (Karya Soe Hok Gie) Senja ini, ketika matahari turun ke dalam jurang-jurangmu aku datang kembali ke dalam ribaanmu, dalam sepimu dan dalam dinginmu Walaupun setiap orang berbicara tentang manfaat dan guna aku bicara padamu tentang cinta dan keindahan...

Puisi Pantai Kota di Malam Hari Karya Eka Budianta

Berikut ini adalah puisi berjudul "Pantai Kota di Malam Hari" yang dibuat oleh Eka Budianta. "Pantai Kota di Malam Hari" (Karya Eka Budianta) pelabuhan itu kelihatan sayup-sayup dan sunyi ketika sinar matanya yang rindu dan penuh pengharapan memandangnya dengan cahaya lampu sepasang kunang-kunang - 1976 -

Puisi Cinta Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Puisi Cinta" yang dibuat oleh Anonim. "Puisi Cinta" (Karya Anonim) Pada tegukan kopi terakhirku, tercurah harap dan cita. Moga sapa pertamamu, awal kisah kita. Di setiap pagi, ada yang mulai menggelitik sanubari, syair yang kau tulis mewakili isi hati, bagaimana kabarmu hari ini, Bidadari? Aku sempat cemburu pada awan, yang...