Puisi Senin Pagi Karya Rustian Al Ansori

Berikut ini adalah puisi berjudul “Senin Pagi” yang dibuat oleh Rustian Al Ansori.

“Senin Pagi”
(Karya Rustian Al Ansori)

Tak ada yang berat
Ketika diawali dengan niat
Belajar dari unggas walau seekor hewan
Tak pernah lelah bersuara dengan kokok bersautan
Tak pernah kokok berhenti ketika pagi
Kecuali mati

Senin pagi
Ditemani segelas kopi
Buatan istri

Yang sudah mandi
Bersihkan diri
Yang masih ngopi
Habiskan segelas kopi
Jangan menambah segelas lagi
Karena itu akan melewati pagi
Yang penting sudah ada bekal energi

Selalu setiap pagi
Tidak hanya Senin pagi
Aku selalu menggunakan rasa
Untuk menebak-nebak bakal peristiwa
Bukan untuk berburuk sangka
Tapi peramalan dalam rencana
Planing tak selalu rencana
Tapi kadang dibutuhkan peramalan
Untuk menghadapi berbagai kemungkinan

Langkah kanan mengawali hari
Selalu dalam niat baik setiap pagi
Aku yakin masih banyak kebaikan
Di tengah sedikit kebohongan
Aku yakin masih ada keikhlasan
Di tengah kepura-puraan
Keyakinan itu bukan takabur
Tapi penguat perjuangan dalam rasa syukur

Kuasai hari ini
Di Senin pagi

– Sungailiat, 8 Oktober 2018 –

Related posts of "Puisi Senin Pagi Karya Rustian Al Ansori"

Puisi Sepotong Bulan Untuk Berdua Karya Tere Liye

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sepotong Bulan Untuk Berdua" yang dibuat oleh Tere Liye. "Sepotong Bulan Untuk Berdua" (Karya Tere Liye) Malam ini, Saat dikau menatap bulan, yakinlah kita melihat bulan yang sama, mensyukuri banyak hal, berterima-kasih atas segalanya.. terutama atas kesempatan untuk saling mengenal, esok-pagi semoga semuanya dimudahkan.. Malam ini, saat dikau menatap bulan,...

Puisi Kukirimkan Padamu Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kukirimkan Padamu" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Kukirimkan Padamu" (Karya Sapardi Djoko Damono) Kukirimkan padamu kartu pos bergambar, istriku, par avion: sebuah taman kota, rumputan dan bunga-bunga, bangku dan beberapa orang tua, burung-burung merpati dan langit yang entah batasnya. Aku, tentu saja, tak ada di antara mereka. Namun ada.

Puisi Sumpahku Karya B.J. Habibie

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sumpahku" yang dibuat oleh B.J. Habibie. "Sumpahku" (Karya B.J. Habibie) Terlentang! Jatuh! Perih! Kesal! Ibu Pertiwi, Engkau pegangan. Janji pusaka dan sakti, Tanah tumpah darahku, Makmur dan suci. Hancur badan, Tetap berjalan Jiwa besar dan suci Membawa aku padamu, Padamu Indonesia, Makmur dan suci.

Puisi Perjalanan Perasaan Karya Surya Adhi Kuncoro

Berikut ini adalah puisi berjudul "Perjalanan Perasaan" yang dibuat oleh Surya Adhi Kuncoro. "Perjalanan Perasaan" (Karya Surya Adhi Kuncoro) Sesaat, aku menghentikan langkah, di pinggir jalan yang riuh, untuk sejenak memastikan, memastikan telah berapa lama waktu yang kutempuh, memastikan telah berapa jauh jarak yang kurengkuh, dan ternyata antara aku dan tujuanmu masih terlampau jauh. Meski...