Puisi Semangat Karya Penyair Muda

Berikut ini adalah puisi berjudul “Semangat” yang dibuat oleh Penyair Muda.

“Semangat”
(Karya Penyair Muda)

Bahkan jika kau sendiri
Di tengah gelapan
Kau harus tetap teguh untuk bertahan

Bahkan juga jika kau kesakitan
Di sebuah jalan berduri
Kau harus tetap kuat untuk melewati

Tiada kata menyerah
Sebelum semua teraih
Demi tujuan suci
Demi mimpi yang telah dipenuhi keringat dan darah
Kau harus tetap melangkah
Sedikit demi sedikit
Meski perlahan-lahan
Percayalah, segala itu adalah
proses menuju kebahagiaan.

– 2019 –

Related posts of "Puisi Semangat Karya Penyair Muda"

Puisi Kepada Bapak Penguasa Karya Etik Widya

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kepada Bapak Penguasa" yang dibuat oleh Etik Widya. "Kepada Bapak Penguasa" (Karya Etik Widya) Bapak-bapak berdasi Dengarlah keluh kesah kami Bapak-bapak bergaji tinggi Rasakanlah kegetiran batin kami Bapak-bapak penguasa bangsa Lihatlah, kami masih menderita Ah Sudahlah Beribu kali mengiba Berjuta kali meminta Kau masih diam saja Kau bangga Ketika rakyatmu...

Puisi Maju Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Maju" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Maju" (Karya Chairil Anwar) Ini barisan tak bergenderang-berpalu Kepercayaan tanda menyerbu. Sekali berarti Sudah itu mati. MAJU Bagimu Negeri Menyediakan api. Punah di atas menghamba Binasa di atas ditindas Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai Jika hidup harus merasai Maju Serbu Serang Terjang - Februari...

Puisi Kisah Senja Karya Joko Pinurbo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kisah Senja" yang dibuat oleh Joko Pinurbo. "Kisah Senja" (Karya Joko Pinurbo) Telah sekian lama mengembara, lelaki itu akhirnya pulang ke rumah. Ia membuka pintu, melemparkan ransel, jaket, sepatu. “Aku mau kopi,” katanya sambil dilepasnya pakaian kotor yang kecut baunya. Istrinya masih asyik di depan cermin, menghabiskan bedak dan lipstik,...

Puisi Kutoleh Sekali Lagi Karya Aming Aminoedhin

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kutoleh Sekali Lagi" yang dibuat oleh Aming Aminoedhin. "Kutoleh Sekali Lagi" (Karya Aming Aminoedhin) sehari di ngawi hanya keluh kesah yang kutumpahkan di sini karena kota hanya dusta adanya lalu resah susul-menyusul tanpa henti hanya Ibu yang selalu memberi sangu tentang harapan dan impian, sejak mula aku berada di kota...