Berikut ini adalah puisi berjudul "Di Dalam Kepalaku" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Di Dalam Kepalaku" (Karya Beni Satryo) Sungai-sungai menggenang. Menggigil. Memeluk luka- luka yang hidup. Berdenyut dan menggetarkan. Pinggiran wajan. Sumber: Indoprogress, 13 Juni 2015.
Berikut ini adalah puisi berjudul "Guruku" yang dibuat oleh KH. A. Mustofa Bisri. "Guruku" (Karya KH. A. Mustofa Bisri) Ketika aku kecil dan menjadi muridnya Dialah di mataku orang terbesar dan terpintar Ketika aku besar dan menjadi pintar Kulihat dia begitu kecil dan lugu Aku menghargainya dulu Karena tak tahu harga guru Ataukah kini aku...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Lagu Serdadu" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Lagu Serdadu" (Karya W.S. Rendra) Kami masuk serdadu dan dapat senapang ibu kami nangis tapi elang toh harus terbang. Yoho, darah kami campur arak! Yoho, mimpi kami patung-patung dari perak! Nenek cerita pulau-pulau kita indah sekali. Wahai, tanah yang baik untuk mati! Dan...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Sehingga Kabut" yang dibuat oleh Ags. Arya Dipayana. "Sehingga Kabut" (Karya Ags. Arya Dipayana) Aku ingin sekali berkata-kata dengan suatu bahasa yang kau mengerti benar baik bunyi maupun maknanya. Sehingga dapat kau pahami sesuatu yang bergerak di seberang kabut, sehingga dapat kau dengar suara langkah yang terhenti tiba-tiba, helaan napas...