Puisi Selfie Karya Boy Candra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Selfie” yang dibuat oleh Boy Candra.

“Selfie”
(Karya Boy Candra)

Sesekali aku ingin selfie,
agar tahu siapa aku sebenarnya.
Agar mengerti mengapa aku mencintaimu.
Juga agar aku paham, terkadang lupa
menatap diri seringkali menimbulkan dendam.
Sesekali aku ingin seperti orang-orang.
Berbagi wajah kepada dunia.
Meski terkadang lupa bahwa
tidak semua harus dibagi.
Namun menanam usaha sekuat diri.
Sesekali aku ingin selfie untukmu,
bukan dengan kamera.
Namun dengan matamu,
beberapa sentimeter di depan wajahmu.
Agar aku tahu sedalam apa aku
telah tenggelam dalam dirimu.

Related posts of "Puisi Selfie Karya Boy Candra"

Puisi Dian Juang Nan Tak Kunjung Padam Karya A-r435

Berikut ini adalah puisi berjudul "Dian Juang Nan Tak Kunjung Padam" yang dibuat oleh A-r435. "Dian Juang Nan Tak Kunjung Padam" (Karya A-r435) Lilin redup tak merayapi malam Samar-samar nanar terlintas sekilas berkilat Pertanda api kecil tumbuh sudah Api inti pembasmi neraka pikir jahil Api juang canang tantangan Buat pembakar ahklak rusak Budi buruk iman...

Puisi Episode Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Episode" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Episode" (Karya W.S. Rendra) Kami duduk berdua di bangku halaman rumahnya pohon jambu di halaman itu berbuah dengan lebatnya dan kami senang memandangnya. Angin yang lewat memainkan daun yang berguguran. Tiba-tiba ia bertanya: "Mengapa sebuah kancing bajumu lepas terbuka?" Aku hanya tertawa. lau ia...

Puisi Sepenggal Pelangi Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sepenggal Pelangi" yang dibuat oleh Rayhandi. "Sepenggal Pelangi" (Karya Rayhandi) Pada pelangi aku adalah sepenggal hitam Kau buang di sudut-sudut derita Rasa yang digerai rintik-rintik duka bersama cinta yang mati perlahan. Aku adalah seonggok objek yang tak kau pandang Di dalam matamu aku ialah deru yang menyerumu pada semu yang...

Puisi Selesai Karya Toeti Heraty

Berikut ini adalah puisi berjudul "Selesai" yang dibuat oleh Toeti Heraty. "Selesai" (Karya Toeti Heraty) suatu saat toh harus ditinggalkan dunia yang itu-itu juga – api petualangan cinta telah pudar – bayang-bayang dalam mimpi, senyum tanpa penyesalan kini beberapa peristiwa, tinggakan asap urai ditelan awan beberapa nama, beberapa ranjang berapa tinta mengalir, dan terbuang –...