Puisi Secret Admirer Karya Atim Hani

Berikut ini adalah puisi berjudul “Secret Admirer” yang dibuat oleh Atim Hani.

“Secret Admirer”
(Karya Atim Hani)

kujelang masa laluku di ambang kehancuran
tiga puluh enam purnama kubersuara dengan diam
tak mampu lagi kuberkata
tentang cinta dan penantian
berjuta rasa terbenam dalam dada
yang tak bisa terungkapkan

adinda yang tercinta…
ku hanya bisa membelaimu dengan khayalku
adinda yang tercinta…
ku hanya bisa menjamahmu lewat imajiku

aku bahagia melihatmu tertawa
dengan dia yang tak kutahu siapa
aku di sini hanya bisa bertanya
kapan lidahku tak kelu saat kuberkata

kadang terpikir untuk lar
dirimu yang menyesakkan hati
pekat…
di situlah ku kan sembunyi
untuk merangkai lagi kata cinta ini

Sumber: Majalah SMAN 2 Ngawi “Tifa” Tahun 2007.

Related posts of "Puisi Secret Admirer Karya Atim Hani"

Puisi Buku Karya Erni Ristyanti

Berikut ini adalah puisi berjudul "Buku" yang dibuat oleh Erni Ristyanti. "Buku" (Karya Erni Ristyanti) Buku …
Kau adalah sumber ilmu
… Dimana aku belajar dan membaca… 
Dari aku tak tahu sampai tahu… Buku …
Kau adalah jendela ilmu
… Jendela menuju kehidupan yang lebih sukses
… Menuju kehidupan yang lebih indah… Halaman demi halaman
… Lembar demi lembar
… Kubaca dengan...

Puisi Di Dalam Kelam Karya Amir Hamzah

Berikut ini adalah puisi berjudul "Di Dalam Kelam" yang dibuat oleh Amir Hamzah. "Di Dalam Kelam" (Karya Amir Hamzah) Kembali lagi marak-semarak jilat melonjak api penyuci dalam hatiku tumbuh jahanam terbuka neraka di lapangan swarga Api melambai melengkung lurus merunta ria melidah belah menghangus debu mengitam belam buah tenaga bunga suwarga Hati firdausi segera sentosa...

Puisi Do’a Poyangku Karya Amir Hamzah

Berikut ini adalah puisi berjudul "Do'a Poyangku" yang dibuat oleh Amir Hamzah. "Do'a Poyangku" (Karya Amir Hamzah) Poyangku rata meminta sama semoga sekali aku diberi memetik kecapi, kecapi firdausi menampar rebana, rebana swarga Poyangku rata semua semata penabuh bunyian kerana suara suara sunyi suling keramat kini rebana di celah jariku tari tamparku membangkit rindu kucuba...

Puisi Hari Menuai Karya Amir Hamzah

Berikut ini adalah puisi berjudul "Hari Menuai" yang dibuat oleh Amir Hamzah. "Hari Menuai" (Karya Amir Hamzah) Tiada bersua dalam dunia Lamanya sudah tiada bertemu tiada kedengaran suatu apa tiada tempat duduk bertanya tiada teman kawan berberita Lipu aku diharu sendu samar sapur cuaca mata sesak sempit gelanggang dada senak terhentak raga kecewa Hibuk mengamuk...