Puisi Sebelum Laut Bertemu Langit Karya Eka Budianta

Berikut ini adalah puisi berjudul “Sebelum Laut Bertemu Langit” yang dibuat oleh Eka Budianta.

“Sebelum Laut Bertemu Langit”
(Karya Eka Budianta)

Seekor penyu pulang ke laut
Setelah meletakkan telurnya di pantai
Malam ini kubenamkan butir-butir
Puisiku di pantai hatimu
Sebentar lagi aku akan balik ke laut.

Puisiku – telur-telur penyu itu-
mungkin bakal menetas
menjadi tukik-tukik perkasa
yang berenang beribu mil jauhnya
Mungkin juga mati
Pecah, terinjak begitu saja

Misalnya sebutir telur penyu
menetas di pantai hatimu
tukik kecilku juga kembali ke laut
Seperti penyair mudik ke sumber matahari
melalui desa dan kota, gunung dan hutan
yang menghabiskan usianya

Kalau ombak menyambutku kembali
Akan kusebut namamu pantai kasih
Tempat kutanamkan kata-kata
yang dulu melahirkan aku
bergenerasi yang lalu

Betul, suatu hari penyu itu
tak pernah datang lagi ke pantai
sebab ia tak bisa lagi bertelur
Ia hanya berenang dan menyelam
menuju laut bertemu langit
di cakrawala abadi

– Jakarta, 2003 –

Related posts of "Puisi Sebelum Laut Bertemu Langit Karya Eka Budianta"

Puisi Pemilu Karya Rustian Al Ansori

Berikut ini adalah puisi berjudul "Pemilu" yang dibuat oleh Rustian Al Ansori. "Pemilu" (Karya Rustian Al Ansori) Kita bukan mengganti Itu sama saja memaksa kehendak hati Tapi kita memilih Yang dibebaskan tanpa ada pamrih Kita bukan mendengar hasutan Yang akan memecah belah persatuan Tapi kita mendengarkan kampanye dengan orasi penuh edukasi Yang menghilangkan segala tebaran...

Puisi Perahu Kertas Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Perahu Kertas" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Perahu Kertas" (Karya Sapardi Djoko Damono) Waktu masih kanak-kanak kau membuat perahu kertas dan kau layarkan di tepi kali; alirnya sangat tenang, dan perahumu bergoyang menuju lautan. "Ia akan singgah di bandar-bandar besar," kata seorang lelaki tua. Kau sangat gembira, pulang dengan...

Puisi Hampa Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Hampa" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Hampa" (Karya Chairil Anwar) Sepi di luar. Sepi menekan mendesak Lurus kaku pohonan. Tak bergerak Sampai ke puncak. Sepi memagut Tak satu kuasa melepas renggut Segala menanti. Menanti. Menanti Sepi Tambah ini menanti jadi mencekik Memberat mencekung punda Sampai binasa segala. Belum apa-apa Udara...

Puisi Tamu Misterius Karya Afrizal Malna

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tamu Misterius" yang dibuat oleh Afrizal Malna. "Tamu Misterius" (Karya Afrizal Malna) Sayang sekali puisi ini telah dihapus ketika aku akan membacanya. Seperti udara lembab yang menarik lenganku untuk memegang yang akan jatuh. Ada apa dengan menghapus? Lem, gunting, benang yang membuat bayangan tentang kawat berduri. Aku menghapus kata hapus...