Puisi Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa”
(Karya W.S. Rendra)

Hatiku terbaring telanjang di meja
di atas piring
di samping pisau, senduk, dan garpu,
selagi aku duduk di kursi putih
dengan koran tak bisa dibaca
di pangkuanku.
Pintu balkon yang terbuka
menampakkan terali yang hitam
serta langit yang tua renta.
Bayangan gelas dan teko porselin
dipantulkan kaca pintu.
Kemudian nampak pula diriku;
Wajahku yang sepi setelah dicuci,
hatiku yang rewel dan manja.
Siapa pula aku tunggu?
Siapa atau apa?

Perawat datang dengan wajah yang heran.
Ia menggelengkan kepala:
“Kamerad tak makan?
“Lyuda, aku tak bisa makan.
Tak bisa kumakan wajah kekasih
tak bisa kuminum ibuku bersama susu
dan tak bisa kuusap mata adik dengan mentega!”
Ia mengangkat bahu dan bertanya.
Ah, ia toh tak tahu bahasa rindu!

Apabila ia lenyap dari pintu
dengan langkah lunak di atas permadani
ia tak akan tahu
bahwa waktu pernah beku dan berhenti
segala bunyi dan warna tanpa makna
dan bahkan
bagi mimpi, duka, derita, maupun kebahagiaan
tak ada pintu yang membuka.

Related posts of "Puisi Sanatorium Chakhalinagara, Moskwa Karya W.S. Rendra"

Puisi Cinta Terakhir Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Cinta Terakhir" yang dibuat oleh Rayhandi. "Cinta Terakhir" (Karya Rayhandi) Kau adalah selaksa sinar yang merayap ranting-ranting kering Hangatmu membuat tubuhku nyaman serasa dipeluk semesta Kau bagaikan kata pada setiap puisi yang kubuat Kau pencuri di hatiku. Ada banyak cinta di dunia Dan kau adalah cahaya terindah yang pernah menyinari...

Puisi Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi Karya Goenawan Mohamad

Berikut ini adalah puisi berjudul "Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi" yang dibuat oleh Goenawan Mohamad. "Di Beranda Ini Angin Tak Kedengaran Lagi" (Karya Goenawan Mohamad) Di beranda ini angin tak kedengaran lagi Langit terlepas. Ruang menunggu malam hari Kau berkata: pergilah sebelum malam tiba Kudengar angin mendesak ke arah kita Di piano bernyanyi...

Puisi Suatu Hari di Kota Ngawi Karya Rudy Yuswantoro

Berikut ini adalah puisi berjudul "Suatu Hari di Kota Ngawi" yang dibuat oleh Rudy Yuswantoro. "Suatu Hari di Kota Ngawi" (Karya Rudy Yuswantoro) Adalah aku diam di sudut kota Menatap satu persatu yang berlalu Antara pagi dan secangkir kopi Sendiri menanti datangnya Alun-alun Ngawi Kenang kembali berpijar Setelah sekian lama terpendam Tak terhitung (entah) berapa...

Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Diponegoro" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Diponegoro" (Karya Chairil Anwar) Di masa pembangunan ini Tuan hidup kembali Dan bara kagum menjadi api Di depan sekali tuan menanti Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali Pedang di kanan, keris di kiri Berselempang semangat yang tak bisa mati