Puisi Percakapan Malam Hujan Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul “Percakapan Malam Hujan” yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono.

“Percakapan Malam Hujan”
(Karya Sapardi Djoko Damono)

Hujan, yang mengenakan mantel, sepatu panjang, dan payung
berdiri di samping tiang listrik.
Katanya kepada lampu jalan, “Tutup matamu dan tidurlah. Biar
kujaga malam.”

“Kau hujan memang suka serba kelam serba gaib serba suara
desah; asalmu dari laut, langit, dan bumi; kembalilah, jangan
menggodaku tidur. Aku sahabat manusia. Ia suka terang.”

Related posts of "Puisi Percakapan Malam Hujan Karya Sapardi Djoko Damono"

Puisi Aritmia Karya Wira Nagara

Berikut ini adalah puisi berjudul "Aritmia" yang dibuat oleh Wira Nagara. "Aritmia" (Karya Wira Nagara) Kini malam terlalu muram bila harus kuceritakan padamu Kantuk yang pernah kau tahan untuk mendengar suaraku nyenyak dibunuh waktu Remuk dalam serabut halus di setiap katuk yang menandai kesempatan telah tertutup Berdetak dalam detik berontak dalam cekik Diorama tanpa irama...

Puisi Pelangi Yang Indah Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Pelangi Yang Indah" yang dibuat oleh Rayhandi. "Fall in Love" (Karya Rayhandi) Pelangi yang indah Membentang hampar di langit tinggi Sungguh indah warnamu Sungguh ingin aku selalu melihatmu. Pelangi yang indah Kau sungguh jauh di sana Aku takkan bisa menyentuhmu Hanya bisa memandang indahmu dari bumi. Pelangi yang indah Di...

Puisi The Man He Killed Karya Thomas Hardy

Berikut ini adalah puisi berjudul "The Man He Killed" yang dibuat oleh Thomas Hardy. "The Man He Killed" (Karya Thomas Hardy) Had he and I but met By some old ancient inn, We should have set us down to wet Right many a nipperkin! But ranged as infantry, And staring face to face, I shot...

Puisi Untuk Seorang Penyair Karya Iman Budhi Santoso

Berikut ini adalah puisi berjudul "Untuk Seorang Penyair" yang dibuat oleh Iman Budhi Santoso. "Untuk Seorang Penyair" (Karya Iman Budhi Santoso) Wahai penyair Aku tak bisa terlelap saat malam menjelma Di mataku selalu nampak jiwamu membara Mendobrak tatanan diri yang telah kubangun rapi Seperti tahun-tahun berlalu dalam sejarah sepi Awalnya kau basuh jiwaku dengan air...