Puisi Peluk Karya Andrea Hirata

Berikut ini adalah puisi berjudul “Peluk” yang dibuat oleh Andrea Hirata.

“Peluk”
(Karya Andrea Hirata)

Disebabkan karena kau terlalu malu
Dengan penuh gengsi kau berbalik,
dia pun berlalu
Rasakan itu olehmu, sekarang baru kau tahu
Bahwa semua keindahan di dunia ini
berkelabat dengan cepat
Dan hukum-hukum Tuhan ditulis
sebelum telepon dibuat
Orang-orang indah yang kautemukan di pasar,
stasiun, terminal, dan tikungan
Kekasih, kemewahan mutiara raja brana,
kemilau galena dan intan berlian
Semuanya akan meninggalkanmu
Kecuali secangkir kopi
Dia ada di situ, tetap di situ, hangat,
dan selalu dapat dipeluk

Sumber: Novel Cinta Dalam Gelas.

Related posts of "Puisi Peluk Karya Andrea Hirata"

Puisi Setelah Pengakuan Dosa Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Setelah Pengakuan Dosa" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Setelah Pengakuan Dosa" (Karya W.S. Rendra) Telah putih tangan-tangan jiwaku berdebu kausiram air mawar dari lukamu. Burung malam lari dari subuh. Kijang yang lumpish butuh berteduh. Di langit tangan-tangan tembaga terulur memanjang barat-timur bukit-bukit kapur. Tuhan adalah bunga-bunga mawar yang ramah. Tuhan...

Puisi Moranbong, Pyongyang Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Moranbong, Pyongyang" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Moranbong, Pyongyang" (Karya W.S. Rendra) Aku akan tidur di rumputan di tepi kolam. Sementara undan dan belibis berenangan. Lihatlah, aku berdosa. Aku akan tidur di bawah pohon liu yang rindang. Dalam waktu yang mewah tapi hampa aku berjalan dalam taman mengintip pasangan bersembunyi...

Puisi Kenangan Cinta Romantis Karya Arif

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kenangan Cinta Romantis" yang dibuat oleh Arif. "Kenangan Cinta Romantis" (Karya Arif) Ingatkah ketika hujan lebat di malam panjang itu Udara yang dingin dan derasnya angin yang bertiup Ukiran namamu dan aku tergores di rumah pohon itu Menceritakan kisah tentangmu dan tentangku yang begitu romantis Meski kini kamu telah jauh...

Puisi Sjahrir, Di Sebuah Sel Karya Goenawan Mohamad

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sjahrir, Di Sebuah Sel" yang dibuat oleh Goenawan Mohamad. "Sjahrir, Di Sebuah Sel" (Karya Goenawan Mohamad) — untuk Rudolf Mrazek Dari jendela selnya, (kita bayangkan ini Jakarta, Februari 1965, dan ruang itu lembab, dan jendela itu rabun), ia merasa siluet pohon mengubah diri jadi Des, anak yang berjalan dari selat...