Puisi Pandangan Pertama Karya Kahlil Gibran

Berikut ini adalah puisi berjudul “Pandangan Pertama” yang dibuat oleh Kahlil Gibran.

“Pandangan Pertama”
(Karya Kahlil Gibran)

Itulah saat yang memisahkan aroma kehidupan dari kesadarannya.
Itulah percikan api pertama yang menyalakan wilayah-wilayah jiwa.
Itulah nada magis pertama yang dipetik dari dawai-dawai perak hati manusia.
Itulah saat sekilas yang menyampaikan pada telinga jiwa tentang risalah hari-hari
yang telah berlalu dan mengungkapkan karya kesadaran yang dilakukan
malam, menjadikan mata jernih melihat kenikmatan di dunia dan menjadikan
misteri-misteri keabadian di dunia ini hadir.

Itulah benih yang ditaburan oleh Ishtar, dewi cinta, dari suatu tempat yang tinggi.
Mata mereka menaburkan benih di dalam ladang hati, perasaan
memeliharanya, dan jiwa membawanya kepada buah-buahan.

Pandangan pertama kekasih adalah seperti roh yang bergerak di permukaan
air mengalir menuju syurga dan bumi.
Pandangan pertama dari sahabat
kehidupan menggemakan kata-kata Tuhan, “Jadilah, maka terjadilah ia”

Related posts of "Puisi Pandangan Pertama Karya Kahlil Gibran"

Puisi Ayat-Ayat Tokyo Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ayat-Ayat Tokyo" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Ayat-Ayat Tokyo" (Karya Sapardi Djoko Damono) /1/ angin memahatkan tiga patah kata di kelopak sakura – ada yang diam-diam membacanya /2/ ada kuntum melayang jatuh air tergelincir dari payung itu; “kita bergegas,” katanya /3/ kita pandang daun bermunculan kita pandang bunga berguguran...

Puisi Puasa Dipertanyakan Karya Y. S. Sunaryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Puasa Dipertanyakan" yang dibuat oleh Y. S. Sunaryo. "Puasa Dipertanyakan" (Karya Y. S. Sunaryo) Niaga dan kongsi banyak yang berhenti Jam kerja dipangkas dikurangi Tidur sepanjang hari diberi arti Katanya, demi Ramadan bulan suci Raga dimanja-manja Lemas diduga khusuk puasa Berkeringat banyak diwanti-wanti Takut puasa tak kuat sehari Katanya, puasa...

Puisi Wah i, Kama Karya K. Kandia

Berikut ini adalah puisi berjudul "Wah i, Kama" yang dibuat oleh K. Kandia. "Wah i, Kama" (Karya K. Kandia) Wahai, Kama, sifatmu aneka, Satu persatu sukar direka, Semuanya mempengaruhi mereka, Laki, perempuan, kecil, tua bangka. Sebagian usulmu mulia, Menjadikan hati teguh setia, Mendatangkan suka dan bahagia, Menyebabkan hidup sekata seia. Selainnya lagi membuat gundah, Menyesatkan...

Puisi Bambu Runcing Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Bambu Runcing" yang dibuat oleh Rayhandi. "Bambu Runcing" (Karya Rayhandi) Di ujung bambu tajam menyikat Mengoyak musuh hingga ampun Di bilah tajam sakit mencekat Siap siaga menelan musuh Ujung bambu jadi saksi Hitam rasa menyakit Mengusir iblis dengan nyawa Tanpa takut tanpa gentar Rasa cinta tanah air Menyatu di darah...