Puisi Notabene: Aku Kangen Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Notabene: Aku Kangen” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Notabene: Aku Kangen”
(Karya W.S. Rendra)

Lunglai – ganas karena bahagia dan sedih,
indah dan gigih cinta kita di dunia yang fana.
Nyawamu dan nyawaku dijodohkan langit,
dan anak kita akan lahir di cakrawala.
Ada pun mata kita akan terus bertatapan hingga berabad-abad lamanya.

Juwitaku yang cakap meskipun tanpa dandanan
untukmu hidupku terbuka.
Warna-warna kehidupan berpendar-pendar menakjubkan
Isyarat-isyarat getaran ajaib menggerakkan penaku.
Tanpa sekejap pun luput dari kenangan padamu
aku bergerak menulis pamplet, mempertahankan kehidupan.

– Jakarta, Kotabumi, 24 Maret 1978 –

Related posts of "Puisi Notabene: Aku Kangen Karya W.S. Rendra"

Puisi Nyamuk Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Nyamuk" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Nyamuk" (Karya Beni Satryo) Seekor nyamuk masuk ke dalam kuping. Lalu, keluar lewat mulut. Menjadi seekor anjing. Sumber: Indoprogress, 13 Juni 2015.

Puisi Solitude Karya Wheeler Wilcox

Berikut ini adalah puisi berjudul "Solitude" yang dibuat oleh Wheeler Wilcox. "Solitude" (Karya Wheeler Wilcox) Laugh, and the world laughs with you; Weep, and you weep alone; For the sad old earth must borrow its mirth, But has trouble enough of its own. Sing, and the hills will answer; Sigh, it is lost on the...

Puisi Untukmu Karya Ardhi Wijayanto

Berikut ini adalah puisi berjudul "Untukmu" yang dibuat oleh Ardhi Wijayanto. "Untukmu" (Karya Ardhi Wijayanto) Kutulis dalam sajak indah Mengenang bersama Saat kau temani kesendirian hatiku Kulantunkan nyanyian ini Mengungkap tanya impian Dirimu dan aku yang tak mungkin bersatu Satu rasa kan selalu tuk dirimu Walau kini kita telah terpisah Satu kata abadikan cinta kita...

Puisi Kurangkai Kasih Masa Depan Karya Annisa Nur Fitriyani

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kurangkai Kasih Masa Depan" yang dibuat oleh Annisa Nur Fitriyani. "Kurangkai Kasih Masa Depan" (Karya Annisa Nur Fitriyani) Rangkaian butir-butir dilema terlempar Mengenai tenangnya jiwa dan buat bingung diri Ku hancur dengan sakitnya masa lalu Ku lebur dengan pedihnya rasa hati Kala kurangkai indahnya kerlap masa depan Tapi tak kuasa...