Puisi Musim Hujan Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul “Musim Hujan” yang dibuat oleh Rayhandi.

“Musim Hujan”
(Karya Rayhandi)

Di sini hujan kasih
Berbalut selimut menghangat raga
Dingin terasa hingga sampai ke tangan
Merambah mencari celah

Hujan kali ini begitu berbeda
Berbeda karena di ujung malam
Sepi mencekam bosan
Bermain kantuk membutakan mata

Aku masih di sini
Masih menjadi beku yang tak hangat
Terasa sesak takkala tertatap
Mungkin dingin menjadi penawar

Atap dan daun rimbun jadi saksi
Bahwa bening mencumbu hijau
Terlarut basah meninggal subur
Penawar di musim kemarau.

Related posts of "Puisi Musim Hujan Karya Rayhandi"

Puisi Senandung Mei Karya Rizki Subbeh

Berikut ini adalah puisi berjudul "Senandung Mei" yang dibuat oleh Rizki Subbeh. "Senandung Mei" (Karya Rizki Subbeh) Mei..... Jika takdir terus mengalir menerjang hati Apakah cinta masih terus lirih Lirih sungai mengalir, menderung ke telaga Menghabiskan tenaga Bicara tentang cinta yang tidak ada ujung pangkalnya tidak ada jaraknya tidak ada batasnya Mei.... Dalam waktu ku...

Puisi Ibu Karya KH. A. Mustofa Bisri

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ibu" yang dibuat oleh KH. A. Mustofa Bisri. "Ibu" (Karya KH. A. Mustofa Bisri) Kaulah gua teduh tempatku bertapa bersamamu Sekian lama Kaulah kawah dari mana aku meluncur dengan perkasa Kaulah bumi yang tergelar lembut bagiku melepas lelah dan nestapa gunung yang menjaga mimpiku siang dan malam mata air yang...

Puisi Terpisah Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Terpisah" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Terpisah" (Karya W.S. Rendra) Racun lagu duka merambat di kelengangan malam kota. Lampu jalanan dipingsankan hujan. Berbaringan rumah-rumah wajahmu di temboknya. Kesepian seperti sepatu besi. Menekur semua menekur dikhianati bulan. Engkau bulan lelap tidur di hatiku. Oleh sepi diriku dirampas jalan raya. Semua didindingi...

Puisi Ode Untuk Goya Karya Eka Budianta

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ode Untuk Goya" yang dibuat oleh Eka Budianta. "Ode Untuk Goya" (Karya Eka Budianta) Goya telah pergi ke lembah asing dan gua-gua Goya telah pergi jauh menuju bapanya Goya telah pergi mengembara di padang-padang sunyi Goya telah jauh tinggal jejaknya yang abadi - 1977 -