Berikut ini adalah puisi berjudul “Menunggu” yang dibuat oleh Rayhandi.
“Menunggu” (Karya Rayhandi)
Setiaku menunggumu pulang wahai kekasih
Menunggumu tuk kembali pulang padaku
Pulanglah wahai cinta
Biarkan anai-anai padi diterbangkan oleh angin barat.
Tidakkah kau merindukan hangat cintaku?
Tidakkah kau ingin mengecup wajahku?
Kumohon kembalilah pada rindu yang searat
Agar kau tahu bahwa tempatmu adalah di sini.
Aku lelah dan sedih
Setiap waktu berputar bagai poros
Ketika gelap menguasai mata
Kau hanya bisa kutemukan dalam baris-baris mimpi.
Aku hanya bisa menyentuhmu dalam setiap ruang kosong ilusi
Aku hanya bisa melihat rupamu pada selembar potret usang
Hanya maya dan ilusi
Bagaimana mungkin aku bisa merengkuhmu.
Kumohon pulanglah cinta
Jendela kan selalu kubuka
Hanya agar kau tahu bahwa aku sudah mati bersama ribuan pucuk melati
Yang menantimu pulang bersama nirwana yang hilang di ufuk barat.
Related posts of "Puisi Menunggu Karya Rayhandi"
Berikut ini adalah puisi berjudul "Ketetapan Terindah" yang dibuat oleh Panji Ramdana. "Ketetapan Terindah" (Karya Panji Ramdana) Untukmu yang berada di sana, apakah sudah ada pria yang mengkhitbahmu? Jika belum, bolehkah aku untuk bertemu dengan ayahmu besok? Seumpama daun menari, aku akan sangat berterimakasih jika kamu izinkan. Jika pun tidak kamu izinkan, tidak apa kan...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Aku Memilih Diam" yang dibuat oleh Gibran. "Aku Memilih Diam" (Karya Gibran) Biarkanlah aku memenjarakan semua ini. Mengisahkannya lewat sebuah pena. Memang pahit. Bahkan sakit. Memendam sebuah rasa. Rasa yang ku sebut itu cinta. Aku memilih diam seribu bahasa. Karena aku tidak tahu harus berbuat apa. Cinta . . ....
Berikut ini adalah puisi berjudul "Gamelan" yang dibuat oleh Mohammad Yamin. "Gamelan" (Karya Mohammad Yamin) Tersimbah hati melihat bulan, Diiringi awan kanan dan kiri; Bagaikan benda berseri baiduri, Sedangkan bintang timbul-timbulan. Di waktu purnama berjalan-jalan Seorang sahaja sayang sendiri; Digundah lagi di malam hari, Turun naik bunyi gamelan. Lamalah sudah, padam suara, Dibawa angin ke...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Satu Mimpi Satu Barisan" yang dibuat oleh Widji Thukul. "Satu Mimpi Satu Barisan" (Karya Widji Thukul) di lembang ada kawan sofyan jualan bakso kini karena dipecat perusahaan karena mogok karena ingin perbaikan karena upah ya karena upah di ciroyom ada kawan sodiyah si lakinya terbaring di amben kontrakan buruh pabrik...