Puisi Mei (Jakarta, 1998) Karya Joko Pinurbo

Berikut ini adalah puisi berjudul “Mei (Jakarta, 1998)” yang dibuat oleh Joko Pinurbo.

“Mei (Jakarta, 1998)”
(Karya Joko Pinurbo)

:Jakarta, 1998

Tubuhmu yang cantik, Mei
telah kaupersembahkan kepada api.
Kau pamit mandi sore itu.
Kau mandi api.

Api sangat mencintaimu, Mei.
Api mengecup tubuhmu
sampai lekuk-lekuk tersembunyi.
Api sangat mencintai tubuhmu
sampai dilumatnya yang cuma warna,
yang cuma kulit, yang cuma ilusi.

Tubuh yang meronta dan meleleh
dalam api, Mei
adalah juga tubuh kami.
Api ingin membersihkan tubuh maya
dan tubuh dusta kami
dengan membakar habis
tubuhmu yang cantik, Mei

Kau sudah selesai mandi, Mei.
Kau sudah mandi api.
Api telah mengungkapkan rahasia cintanya
ketika tubuhmu hancur dan lebur
dengan tubuh bumi;
ketika tak ada lagi yang mempertanyakan
nama dan warna kulitmu, Mei.

– 2000 –

Related posts of "Puisi Mei (Jakarta, 1998) Karya Joko Pinurbo"

Puisi Penantian Karya Fiersa Besari

Berikut ini adalah puisi berjudul "Penantian" yang dibuat oleh Fiersa Besari. "Penantian" (Karya Fiersa Besari) aku senang, wangimu yang tertinggal di sela kalimat manis yang berpenggal-penggal di antara reruntuhan kenangan yang membatu wangimu adalah sebuah mesin waktu aku suka matamu yang coklat penuh hasrat membuat melangkah darimu terasa sangat berat dengan mata itu kau memandang...

Puisi Malam Penuh Takbiran Karya Sulaiam Kamal

Berikut ini adalah puisi berjudul "Malam Takbir Penuh Rindu" yang dibuat oleh Sulaiam Kamal. "Malam Takbir Penuh Rindu" (Karya Sulaiam Kamal) Rintik-rintik hujan masih jelas kedengaran setitik demi setitik gugur kebumi rahmat yang dikurniakan menyambut malam penuh takbir.... Asma Mu berkumandang memenuhi ruang sang malam bergema memuji-muji Ilahi aku lihat Ramadhan dari kejauhan sayup kedengaran...

Puisi Detoksfikasi Karya Fiersa Besari

Berikut ini adalah puisi berjudul "Detoksfikasi" yang dibuat oleh Fiersa Besari. "Detoksfikasi" (Karya Fiersa Besari) Kita di dunia maya membuat onar seolah diri yang paling benar Jemari mengetik kata-kata kasar Sindrom, merasa yang paling besar Kita di dunia maya menggunjingkan orang seakan hidup cuma soal saling serang Berani berkomentar di belakang Giliran dikomentari balik, malah...

Puisi Menanti Rindu Karya Lala Fernanda

Berikut ini adalah puisi berjudul "Menanti Rindu" yang dibuat oleh Lala Fernanda. "Menanti Rindu" (Karya Lala Fernanda) Aku terlalu sulit untuk mencintai Bukan karena tak ada orang yang pantas untuk ku cintai Melainkan aku selalu mencari Hati siapa yang pantas untuk ku singgahi Terkadang aku merasa kesepian Tapi semakin lama aku merasa sepi Semakin terbiasa...