Puisi May Day Karya Hendra Prasetya

Berikut ini adalah puisi berjudul “May Day” yang dibuat oleh Hendra Prasetya.

“May Day”
(Karya Hendra Prasetya)

Kata orang, negeri kami adalah surga dunia. Nyatanya, kami makan pun masih meminta tetangga. Padahal pejabat lagi asik tidur di hotel bintang lima.

Negeri kami berjiwa demokrasi, tapi yang beda pendapat dikebiri bahkan diaborsi.

Yang berotak kritis ditikam habis. Yang pejabat menjadi moderat, yang buruh hanya bisa mengeluh.

Maafkan kami, kami hanya punya emas, gas, minyak, batubara. Tapi semuanya milik negara yang membuat kami semakin lara.

Laut kami kaya akan mutiara, tapi nyatanya saudara kami di pelosok sana tidak pernah ada yang menikmati bangku sarjana.

Aku tidak sedang melawan, aku hanya lelaki berumur belasan. Makan saja masih kesusahan, aku hanya berpuisi, semoga aku tidak dihabisi, oleh petinggi negeri.

Sumber: Kumparan 2017.

Related posts of "Puisi May Day Karya Hendra Prasetya"

Puisi Negeri Kami Karya Jose Rizal Manua

Berikut ini adalah puisi berjudul "Negeri Kami" yang dibuat oleh Jose Rizal Manua. "Negeri Kami" (Karya Jose Rizal Manua) Negeri kami adalah sebuah negeri raharja Yang merupakan dataran rendah Yang dikepung oleh bukit dan gunung Yang berbatasan dengan dua samudera Bagai musim semi yang abadi; Tanah di sini terus menerus subur Dengan mata air yang...

Puisi Kenaikan Tuhan Yesus Kristus Karya Agus Widjianto

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kenaikan Tuhan Yesus Kristus" yang dibuat oleh Agus Widjianto. "Kenaikan Tuhan Yesus Kristus" (Karya Agus Widjianto) KenaikanMU bersama awan yang biru KAU naik tuk menyiapkan rumah bagiku KAU kan datang lagi tuk menjemputku Dan membawaku kerumah bersamamu Kini aku telah menanti kedatanganMU Berjaga-jaga selalu aku setiap waktu Karena tak tahu...

Puisi Mata Anjing Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Mata Anjing" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Mata Anjing" (Karya W.S. Rendra) Mata anjing penuh sinar nafsu maling. Bila malam jahat di langit penuh mata anjing. Sorot mata penuh duga dan cedera maksud-maksud dalam kedok dan kata bermakna dua. Mata anjing muncul di malam tak terelakkan. Mata anjing menatap dengan...

Puisi Gurindam Perpisahan Karya Hasan Al Banna

Berikut ini adalah puisi berjudul "Gurindam Perpisahan" yang dibuat oleh Hasan Al Banna. "Gurindam Perpisahan" (Karya Hasan Al Banna) kepada penyair-penyair perindu apabila pulang kukata, pergi kau kira. kita bertolak dari dermaga yang sama, dermaga abjad yang terluka. tatkala beranjak padamu, berdiam bagiku. aku kau berarung pada laut yang tiada berbeda, laut kata-kata. jikalau datang...