Berikut ini adalah puisi berjudul “Matahari Minggu” yang dibuat oleh
Sitor Situmorang.
“Matahari Minggu” (Karya
Sitor Situmorang)
Di hari Minggu di hari iseng
Di silau matahari jalan berliku
Kawan habis tujuan di tepi kota
Di hari Minggu di hari iseng
Bersandar pada dinding kota
Kawan terima kebuntuan batas
Di hari panas tak berwarna
Seluruh damba dibawa jalan
Di hari Minggu di hari iseng
Bila pertemuan menambah damba
Melingkar di jantung kota
Ia merebah pada diri dan kepadatan hari
Tidak menolak tidak terima
Berikut ini adalah puisi berjudul "Kidung Malam" yang dibuat oleh Soeparwata Wiraatmadja. "Kidung Malam" (Karya Soeparwata Wiraatmadja) Senja larut malam pun kan segera lewat Apa yang tersisa dari peredaran saat Simpanlah lelah dan kesalmu sementara ini Hangatkan diri dalam harap esok pagi Karena ada yang mesti diucapkan demi kecintaan Karena ada yang mesti dikidungkan demi...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Satu Mimpi Satu Barisan" yang dibuat oleh Widji Thukul. "Satu Mimpi Satu Barisan" (Karya Widji Thukul) di lembang ada kawan sofyan jualan bakso kini karena dipecat perusahaan karena mogok karena ingin perbaikan karena upah ya karena upah di ciroyom ada kawan sodiyah si lakinya terbaring di amben kontrakan buruh pabrik...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Dongeng Pahlawan" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Dongeng Pahlawan" (Karya W.S. Rendra) Pahlawan telah berperang dengan panji-panji berkuda terbang dan menangkan putri. Pahlawan kita adalah lembu jantan melindungi padang dan kaum perempuan. Pahlawan melangkah dengan baju-baju sutra. Malam tiba, angin tiba, ia pun tiba. Adikku lanang, senyumlah bila bangun pagi-pagi...
Berikut ini adalah puisi berjudul "How Could I Say" yang dibuat oleh Reena. "How Could I Say" (Karya Reena) How could I say this, To make it simple, How could I say this, Not to make you cry, How could I say this, Without saying goodbye, Cause you are the one, Who always make me...