Puisi Mas Joko, Kami Mengandalkanmu Karya Wahyudi Kumorotomo

Berikut ini adalah puisi berjudul “Mas Joko, Kami Mengandalkanmu” yang dibuat oleh Wahyudi Kumorotomo.

“Mas Joko, Kami Mengandalkanmu”
(Karya Wahyudi Kumorotomo)

Hari-hari ini, kami di Bulaksumur bersedih
Hari-hari ini, kami di bawah cemara tujuh berduka

Kami adalah adik-adik kelasmu
Kami adalah teman-teman kuliahmu
Kami adalah saudara-saudaramu
Kami adalah rakyat Nusantara di bawah panji Gadjah Mada

Kami baru saja memilihmu sebagai pengayom rakyat di Nusantrara
Kami baru saja mengangkatmu menjadi manusia setengah dewa
Mengapa begitu cepat engkau meninggalkan kami?
Mengapa begitu cepat engkau berkawan dengan para raksasa politik?
Mengapa begitu cepat engkau menyerah di cengkeraman buaya?

Ingatkah ketika kita sama-sama menikmati nasi-kucing
Menikmati gudeg
Menikmati mie dingin
Di lembah Bulaksumur
Di selokan Mataram
Di atas puncak Merbabu

Ketika itu engkau bicara tentang hutan-hutan kita yang mengering
Tentang ketidakadilan
Tentang rakyat yang makan nasi-aking
Tentang keinginan mengubah nasib bangsa

Kami minta engkau lindungi punggawa anti-rasuah kami
Kami minta engkau lindungi rakyat Nusantara
Kami minta engkau dengarkan nuranimu

Dengarkanlah rerumputan di Bulaksumur
Kuatkan hatimu
Kobarkan nyalimu
Mas Joko, kami mengandalkanmu…!

Sumber: Tempo 2019.

Related posts of "Puisi Mas Joko, Kami Mengandalkanmu Karya Wahyudi Kumorotomo"

Puisi Sembunyikan Waktu Karya Annisa Rizka Roselina

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sembunyikan Waktu" yang dibuat oleh Annisa Rizka Roselina. "Sembunyikan Waktu" (Karya Annisa Rizka Roselina) Bayangmu yang menyapaku dalam setiap malam. membuat hati menjadi risau karena rindumu. ku tuliskan goresan pena untuk memanggil namamu. Sajakku tak pernah jengah. Ku sampaikan pada gemintang di langit. Percuma pesan itu tak akan sampai. Karena...

Puisi Doa Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Doa" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Doa" (Karya Chairil Anwar) Kepada pemeluk teguh Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh Mengingat Kau penuh seluruh Cahaya Mu panas suci Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di...

Peribahasa Bagai Diiris Dengan Sembilu

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai diiris dengan sembilu”. Artinya:1. Suasana hati yang sangat pedih. 2. Sakit hati yang teramat sangat.FYI: Sembilu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu kulit buluh yang tajam seperti pisau (dipakai untuk meretas perut ayam, memotong tali pusat, dan sebagainya); selumbar buluh. Demikian arti dari peribahasa "Bagai...

Puisi Mesin Ketik Karya Sufren

Berikut ini adalah puisi berjudul "Mesin Ketik" yang dibuat oleh Sufren. "Mesin Ketik" (Karya Sufren) Hidup bagaikan mengetik dengan mesin ketik Tidak berhenti mengetik meski sudah titik