Puisi Makna Sebuah Titipan Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Makna Sebuah Titipan” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Makna Sebuah Titipan”
(Karya W.S. Rendra)

Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa :

sesungguhnya ini hanya titipan,
bahwa mobilku hanya titipan Allah
bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya,
bahwa putraku hanya titipan Nya,

tetapi, mengapa aku tak pernah bertanya,
mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini pada ku?
Dan kalau bukan milikku,
apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?

Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yang bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu
diminta kembali oleh-Nya?

Ketika diminta kembali,
kusebut itu sebagai musibah
kusebut itu sebagai ujian,
kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja untuk melukiskan
bahwa itu adalah derita.

Ketika aku berdoa,
kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta,
ingin lebih banyak mobil,
lebih banyak popularitas,
dan kutolak sakit,
kutolak kemiskinan,
seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku.

Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti
matematika:
aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang,
dan bukan kekasih.
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku”,
dan menolak keputusanNya yang tak sesuai keinginanku,

Gusti, padahal tiap hari kuucapkan,
hidup dan matiku hanyalah untuk beribadah…

“ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”

Related posts of "Puisi Makna Sebuah Titipan Karya W.S. Rendra"

Puisi Dongeng Sebelum Tidur Karya Goenawan Mohamad

Berikut ini adalah puisi berjudul "Dongeng Sebelum Tidur" yang dibuat oleh Goenawan Mohamad. "Dongeng Sebelum Tidur" (Karya Goenawan Mohamad) "Cicak itu, cintaku, berbicara tentang kita. Yaitu nonsens." Itulah yang dikatakan baginda kepada permaisurinya, pada malam itu. Nafsu di ranjang telah jadi teduh dan senyap merayap antara sendi dan sprei. "Mengapakah tak percaya? Mimpi akan meyakinkan...

Puisi Air Selokan Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Air Selokan" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Air Selokan" (Karya Sapardi Djoko Damono) "Air yang di selokan itu mengalir dari rumah sakit," katamu pada suatu hari minggu pagi. Waktu itu kau berjalan-jalan bersama istrimu yang sedang mengandung -- ia hampir muntah karena bau sengit itu. Dulu di selokan itu...

Puisi Cinta di Hari Senin Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Cinta di Hari Senin" yang dibuat oleh Anonim. "Cinta di Hari Senin" (Karya Anonim) Selamat pagi Sayang Ayo segera bergegas kibarkan bendera cinta Mari kita adakan upacara penyatuan jiwa Ayo kita baca bait pilar cinta kita berdua Supaya kita tidak lupa Bahwa kita punya janji setia Bahwa kita punya cita-cita...

Puisi Kepada Bapak Penguasa Karya Etik Widya

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kepada Bapak Penguasa" yang dibuat oleh Etik Widya. "Kepada Bapak Penguasa" (Karya Etik Widya) Bapak-bapak berdasi Dengarlah keluh kesah kami Bapak-bapak bergaji tinggi Rasakanlah kegetiran batin kami Bapak-bapak penguasa bangsa Lihatlah, kami masih menderita Ah Sudahlah Beribu kali mengiba Berjuta kali meminta Kau masih diam saja Kau bangga Ketika rakyatmu...