Puisi Lagu Sangsi Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Lagu Sangsi” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Lagu Sangsi”
(Karya W.S. Rendra)

Hati lelaki yang terbagi
adalah daging dibajak sangsi.
Hati yang hidup untuk dua bunga
adalah kali tersobek dua.

Kali yang terbagi menjulur ke barat dan ke timur
betapa lembut ia ngluncur tanpa tidur.
Ah, kali hitam tanpa buih dan sinar
begitu tohor tapi tak berdasar.

Related posts of "Puisi Lagu Sangsi Karya W.S. Rendra"

Puisi Kenangan dan Kesepian Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kenangan dan Kesepian" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Kenangan dan Kesepian" (Karya W.S. Rendra) Rumah tua dan pagar batu. Langit di desa sawah dan bambu. Berkenalan dengan sepi pada kejemuan disandarkan dirinya. Jalanan berdebu tak berhati lewat nasib menatapnya. Cinta yang datang burung tak tergenggam. Batang baja waktu lengang dari...

Puisi Ketika Setan Terpenjara Karya Y. S. Sunaryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ketika Setan Terpenjara" yang dibuat oleh Y. S. Sunaryo. "Ketika Setan Terpenjara" (Karya Y. S. Sunaryo) Setan terpenjara Ketika puasa mampu perangi dahaga Tak makan sebelum waktu buka Menahan tingkah raga tanpa makna Gerak langkah ibadah Wajah wudu selalu cerah Bibir zikir tampak basah Tangan takbir penuh pasrah Setan terpenjara...

Puisi Tera Errau Karya Pidi Baiq

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tera Errau" yang dibuat oleh Pidi Baiq. "Tera Errau" (Karya Pidi Baiq) Selalu ada satu orang khusus yang akan mendengarmu, dengan siapa kamu dapat bicara tentang hampir segalanya. Dia menjadi orang yang memahami dirimu ketika engkau butuh. Mendengar perasaanmu bahkan tanpa perlu kau ungkapkan melalui kata-kata. Ketika dia membuat dirimu...

Puisi Ayah Bunda Karya Elfira Bunga

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ayah Bunda" yang dibuat oleh Elfira Bunga. "Ayah Bunda" (Karya Elfira Bunga) Dalam hening aku berkhayal tentang kisah kasih yang hilang kisah yang dulu kurasakan bahagia bersama mu ayah dan bunda Dengan keegoisan kalian seakan melupakanku dengan amarah kalian seakan menganggap aku tidak ada Ayah...... Bunda...... di mana kasih yang...