Puisi Kutanam Benih Kutanam Pedih Karya A. Rahim Qahhar

Berikut ini adalah puisi berjudul “Kutanam Benih Kutanam Pedih” yang dibuat oleh A. Rahim Qahhar.

“Kutanam Benih Kutanam Pedih”
(Karya A. Rahim Qahhar)

Kutanam bibit kutanam benih
kutanam pedih kutanam sedih kutanam jerih kutanam risih
kutanam padi berhari-hari
kutanam budi berpanen duri

kutanam sirih rangkai berangkai
pupuk kukasih dihantam badai
ulah siapa ulah siapa

Kucangkul kurangkul tanah merdeka ini
begitu rentan mengusung beban
kusemai kubelai ranah sawah ini
bak perawan menyulam kelam
Kicau burung telah terkunci
saat pohon randu berkabung nyeri
menggemuruh guruh tengah hari
kilat melesat di ubun api
Kusimpan petir di relung dada
tak sempat bertanya kenapa
sang dara belum datang juga
mengantar cangkir dan bejana
barangkali rindunya terkapar
disandera

Kutanam bibit kutanam benih
kutanam luka kutanam noda kutanam duka kutanam dosa
kutanam ketan tumbuh ilalang
curah hujan terasa garam

kutanam cabai dekat pematang
belum kutuai banjir pun datang
ulah siapa ulah siapa

– Medan, 2802 –

Related posts of "Puisi Kutanam Benih Kutanam Pedih Karya A. Rahim Qahhar"

Puisi Megatruh Bandung Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Megatruh Bandung" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Megatruh Bandung" (Karya W.S. Rendra) Bulan berdarah dalam prasasti sejarah. Ilalang bergoyang Lagu malam hutan Priangan. Pisau kiriman angin. Selendang sutra alam gaib. Mama! Bau lembut yang dalam dari kulit kudukmu. Merah jambu puting susu dari nyanyian sepanjang masa. - Bandung, 19 Februari...

Puisi Kepada Kawan Karya Chairil Anwar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kepada Kawan" yang dibuat oleh Chairil Anwar. "Kepada Kawan" (Karya Chairil Anwar) Sebelum ajal mendekat dan menghianat Mencengkam dari belakang ketika kita tidak melihat Selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa Belum bertugas kecewa dan gentar belum ada Tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam Layar merah berkibar hilang dalam...

Puisi Angin 1 Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul "Angin 1" yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono. "Angin 1" (Karya Sapardi Djoko Damono) Angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, “hei siapa ini yang mendadak di depanku?” Angin...

Puisi Tujuan Kita Satu Ibu Karya Widji Thukul

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tujuan Kita Satu Ibu" yang dibuat oleh Widji Thukul. "Tujuan Kita Satu Ibu" (Karya Widji Thukul) kutundukkan kepalaku, bersama rakyatmu yang berkabung bagimu yang bertahan di hutan dan terbunuh di gunung di timur sana di hati rakyatmu, tersebut namamu selalu di hatiku aku penyair mendirikan tugu meneruskan pekik salammu "a...