Puisi KPK Karya Johanis Malingkas

Berikut ini adalah puisi berjudul “KPK” yang dibuat oleh Johanis Malingkas.

“KPK”
(Karya Johanis Malingkas)

KPK
dipundakmu terpanggul besi-besi beraneka ragam
jadikan langkah kakimu terseok-seok
menelusuri lorong-lorong penuh duri dan kerikil tajam
diintip pemburu-pemburu dengan panah-panah beracun

KPK
kau harus sediakan KamPaK
yang terbuat dari baja cilegon
baja anti karat
menebas leher leher para rasuah

KPK
kau harus Kuat
kau harus jadi Pemberani
kau harus jadi Kesatria
kalau tidak Kau Pasti Kalah

KPK
kerjamu tidak ringan
kau akan berhadapan dengaan raksasa
yang suka Keroyok, Piawai, Kasar
lagi pula punya Kunci Pemusnah Kreatif

KPK
kau jadi tumpuan harapan rakyat
untuk berantas Kaum Penimbun Kekayaan
untuk menangkap Kelompok Penyamun Keuangan
agar rakyat senang dan pembangunan akan berjalan lancar

KPK
kau kini jadi sorotan publik
ketika proses penjaringan capim dan rencana revisi undang-undang oleh DPR
kau lepaskan mandat ini
menuai kontroversi

KPK
kau telah berjanji akan jalankan tugas hingga selesai
kenapa kau lari dari janjimu itu
namun itu sudah keputusanmu
apa mau dikata?

KPK
inikah yang disebut kau di ujung tanduk?
inikah yang disebut bakalan jadi ompong?
inikah….
namun kau tetap lembaga yang dibutuhkan negeri ini untuk memberantas korupsi..titik

KPK
kini kau berwajah baru
dipilih oleh para wakil rakyat pilihan kita
berproses sesuai aturan yang ada
tak perlu di persoalankan namun berikan solusi terbaik untuk ke depan

KPK
pimpinan yang baru
semangat baru
abaikan segala kontroversi
jalankan amanat konstitusi demi rakyat

KPK
singkatan Komisi Pemberantasan Korupsi
bukanlah Komisi Pemelihara Korupsi
aku ingin singkatan versi ku
KPK adalah Kompasianer Penulis Kompasiana atau Kompasianer Paling Keren…….

– Manado, 14092019 –

Related posts of "Puisi KPK Karya Johanis Malingkas"

Puisi Pertemuan Kecil Karya Badrul Munir Chair

Berikut ini adalah puisi berjudul "Pertemuan Kecil" yang dibuat oleh Badrul Munir Chair. "Pertemuan Kecil" (Karya Badrul Munir Chair) Demi layar yang koyak, mata tombak berkarat ikan-ikan menggelepar di atas geladak dan lambung perahu tergores batu karang akan selalu kuingat pertemuan kecil ini di pintu sungai, di batas dua kampung pesisir ketika perahumu masuk membelah...

Puisi Kepada Warna Karya Joshua Igo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kepada Warna" yang dibuat oleh Joshua Igo. "Kepada Warna" (Karya Joshua Igo) kepada raga kutitipkan segala lara agar sukma tetap berharap kepada yang mahanama kepada warna aku titipkan dunia, agar menjadi rumah bagi jiwa-jiwa yang mendamba bahagia kepada nada aku titipkan surga bagi jiwa-jiwa yang telah selesai dalam pencariannya -...

Puisi Apatis Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Apatis" yang dibuat oleh Anonim. "Apatis" (Karya Anonim) Apa yang harus aku tulis Sedangkan kisahku semakin berubah menjadi apatis Sudaikah kau untuk ada Sekalipun itu adalah duka? Kenapa kita dipertemukan Jika hanya untuk saling berpamitan? Adakah kebersamaan yang abadi? Adakah sepi yang tak mengundang pergi?

Puisi Dalam Sabar Karya Cak Son

Berikut ini adalah puisi berjudul "Dalam Sabar" yang dibuat oleh Cak Son. "Dalam Sabar" (Karya Cak Son) Dalam sabar, Ada kepedihan dan keperihan yang disembunyikan. Ada pahit, harus ditelan perlahan. Ada gejolak yang diredamkan. Ada ego yang diturunkan. Ada amarah yang tertahan. Dalam sabar, Ada penantian yang kadang terasa berkepanjangan. Ada pendirian yang harus selalu...