Puisi Ketika Setan Terpenjara Karya Y. S. Sunaryo

Berikut ini adalah puisi berjudul “Ketika Setan Terpenjara” yang dibuat oleh Y. S. Sunaryo.

“Ketika Setan Terpenjara”
(Karya Y. S. Sunaryo)

Setan terpenjara
Ketika puasa mampu perangi dahaga
Tak makan sebelum waktu buka
Menahan tingkah raga tanpa makna
Gerak langkah ibadah
Wajah wudu selalu cerah
Bibir zikir tampak basah
Tangan takbir penuh pasrah

Setan terpenjara
Manakala hati sekuat baja
Campakan rayu goda dosa
Selama puasa amarah reda
Terpancang arah hanya pada-Nya
Murah kasih pada sesama
Hati pasrah meraih takwa
Puasa ikhlas terenyah segala goda

– Ciamis, 27 Mei 2017 –

Related posts of "Puisi Ketika Setan Terpenjara Karya Y. S. Sunaryo"

Puisi Seangkuh Apa Kau Menjulang Tak Lebih Seutas Bayang Karya Deknong Kemalawati

Berikut ini adalah puisi berjudul "Seangkuh Apa Kau Menjulang Tak Lebih Seutas Bayang" yang dibuat oleh Deknong Kemalawati. "Seangkuh Apa Kau Menjulang Tak Lebih Seutas Bayang" (Karya Deknong Kemalawati) dengan rantai ia membiakkan kemarahan tak ada pintu atau jendela yang meluap hanya kolam dan bola matanya seperti diserbu pasukan asap memerah menjadi percik bara sesuatu...

Puisi Juli Oh Juli Karya Amrin Tambuse

Berikut ini adalah puisi berjudul "Juli Oh Juli" yang dibuat oleh Amrin Tambuse. "Juli Oh Juli" (Karya Amrin Tambuse) Juli oh Juli apa yang kucari selama ini telah berada di hati meski ia tak secantik bidadari namun cintaku akan abadi untuknya yang telah merubah hidup ini kembali berdenyar yang kukira telah mati Juli oh Juli...

Puisi Bertemu Karya Armijn Pane

Berikut ini adalah puisi berjudul "Bertemu" yang dibuat oleh Armijn Pane. "Bertemu" (Karya Armijn Pane) Di tepi pantai laut kami bersua, Dan kami memandang ke dalam mata masing-masing, Yang penuh sengsara, penuh duka, Karena negeri digenggam bangsa asing. Dengan diam kami berjabat tangan, Sambil menantang muka saudara yang muram caya, Kami bersama pergi berjalan, Melalui...

Puisi Karya Andrea Hirata

Berikut ini adalah puisi berjudul "Puisi" yang dibuat oleh Andrea Hirata. "Puisi" (Karya Andrea Hirata) Dan tiba-tiba hari-hariku berubah menjadi puisi Semilir di pagi hari Meriang jika siang Pecah, serupa ombak-ombak pasang kalau malam