Puisi Kenangan Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul “Kenangan” yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono.

“Kenangan”
(Karya Sapardi Djoko Damono)

/1/
ia meletakkan kenangannya
dengan sangat hati-hati
di laci meja dan menguncinya
memasukkan anak kunci ke saku celana
sebelum berangkat ke sebuah kota
yang sudah sangat lama hapus
dari peta yang pernah digambarnya
pada suatu musim layang-layang

/2/
tak didengarnya lagi
suara air mulai mendidih
di laci yang rapat terkunci

/3/
ia telah meletakkan hidupnya
di antara tanda petik

Related posts of "Puisi Kenangan Karya Sapardi Djoko Damono"

Puisi Bumi Hangus Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Bumi Hangus" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Bumi Hangus" (Karya W.S. Rendra) Di bumi yang hangus hati selalu bertanya apa lagi kita punya? Berapakah harga cinta? Di bumi yang hangus hati selalu bertanya kita harus pergi ke mana, di mana rumah kita? Di bumi yang hangus hati selalu bertanya bimbang...

Puisi Tentang Senja Karya Ade Rahayu

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tentang Senja" yang dibuat oleh Ade Rahayu. "Tentang Senja" (Karya Ade Rahayu) Dulu..... Kepada senja aku bercerita tentangmu. Tentang kepergianmu. Tentang kamu yang memilih berlalu dengan orang baru. Tentang kamu yang menganggapnya pemenang hatimu. Dan aku, hanya sampah bagimu. Di hadapan senja aku menangis sendu. Menangisi keacuhanmu kepadaku. Menangisi apa...

Puisi April Month Karya Nesyaviani

Berikut ini adalah puisi berjudul "April Month" yang dibuat oleh Nesyaviani. "April Month" (Karya Nesyaviani) Kepadamu yang terindah di bulan April.. Bersinar bagaikan bintang. Senyumannya seindah rembulan. Suaranya bak nyanyian. Kedatangannya mendesirkan kehangatan. Langkahnya membuat jantung berdetak tak karuan. Kepadamu yang terindah di bulan April.. Kucintai engkau dalam diam. Kusayangi engkau dalam impian. Kupeluk engkau...

Puisi Hanya Dalam Puisi Karya Ajip Rosidi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Hanya Dalam Puisi" yang dibuat oleh Ajip Rosidi. "Hanya Dalam Puisi" (Karya Ajip Rosidi) Dalam kereta api Kubaca puisi: Willy dan Mayakowsky Namun kata-katamu kudengar Mengatasi derak-derik deresi. Kulempar pandang ke luar: Sawah-sawah dan gunung-gunung Lalu sajak-sajak tumbuh Dari setiap bulir peluh Para petani yang terbungkuk sejak pagi Melalui hari-hari...