Puisi Insomnia Karya Mutia Sukma

Berikut ini adalah puisi berjudul “Insomnia” yang dibuat oleh Mutia Sukma.

“Insomnia”
(Karya Mutia Sukma)

Telah lama aku melupakan cara tidur
Karena semakin aku terpejam
Maka langit-langit mataku mengantar muram yang paling dalam
Kuusahakan banyak cara untuk terlelap
Menelan pil tidur
Meneguk susu hangat
Atau mengingat ciuman terbaikmu
Sialnya membuatku semakin terjaga
Sebab tidurku adalah peletakan segala istirah
Puncak pikirku diletakkan
Maka seperti sebelumnya
Aku ingin lelap dengan cepat
Tapi bayanganmu masih sedemikian hangat

Related posts of "Puisi Insomnia Karya Mutia Sukma"

Peribahasa Bagai Anjing Melintang Denai

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Bagai anjing melintang denai”. Artinya:Suatu keadaan sangat gembira; Suatu sifat yang sangat sombong.FYI: Denai dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti, yaitu bekas (jejak) binatang besar di hutan. Demikian arti dari peribahasa "Bagai anjing melintang denai". Semoga bermanfaat.

Pusi Kota Solo Yang Berseri Karya Purwawasita

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kota Solo Yang Berseri" yang dibuat oleh Purwawasita. "Kota Solo Yang Berseri" (Karya Purwawasita) Kota Solo Kota berseri indah menawan Banyak wisata yang tersaji dengan murah Memanjakan mata tanpa menguras kantong Kota Solo Menjadi pusat perhatian Indonesia Tanpa ada yang tahu dengan wangsitnya kota tua ini Bersejarah dan penuh makna...

Puisi Kupanggil Namamu Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kupanggil Namamu" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Kupanggil Namamu" (Karya W.S. Rendra) Sambil menyeberangi sepi kupanggil namamu, wanitaku Apakah kau tak mendengarku? Malam yang berkeluh kesah memeluk jiwaku yang payah yang resah kerna memberontak terhadap rumah memberontak terhadap adat yang latah dan akhirnya tergoda cakrawala. Sia-sia kucari pancaran sinar matamu....

Puisi Teman Bagai Bintang Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Teman Bagai Bintang" yang dibuat oleh Rayhandi. "Teman Bagai Bintang" (Karya Rayhandi) Sahabat kau bagai bintang di hitam langit Kau selalu ada meski aku tiada melihatmu Kau ada tepatnya di daging ini Daging merah bernama hati. Kau jauh di sana Terhalang jarak dan jutaan jengkal jarak Tiada bisa kulihat selain...