Berikut ini adalah puisi berjudul “Fatamorgana” yang dibuat oleh Audri.
“Fatamorgana” (Karya Audri)
Bara api yang kau nyalakan membakar kedukaanku
Hidup antara ada dan tiada
Mentari dicipta dalam mimpiku yan sepi
Bulan kuraih jadikan kado bagi hari panjangmu
Bara cinta
Yang kau nyalakan di tungku hatiku
Adakah menjadi terang, di sini cuma bayang-bayang
Yang tak mampu memiliki diri sendiri
Sumber: Majalah SMA 1 Ngawi “Bhaskara” tahun 1992.
Related posts of "Puisi Fatamorgana Karya Audri"
Berikut ini adalah puisi berjudul "Rembulan Malam" yang dibuat oleh Pendoa Sion. "Rembulan Malam" (Karya Pendoa Sion) Aku ingin sepertimu rembulan malam Yang hadir di saat kegelapan mencekam Yang senyumnya menghiasi malam kelam Menjadi teman mereka yang sendirian Rela menjagai mereka yang kelelahan Meski sinarmu milik mentari Kau tak pernah kecil hati Meski awan kadang...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Kopi Kita Berdua" yang dibuat oleh Mijoe. "Kopi Kita Berdua" (Karya Mijoe) Di sudut dinding kita duduk berdua Menatap manis penuh aroma Aku terdiam malu dan tersipu Memandang wajah manis indah dirimu Ada gelas kaca yang seakan tertawa Mengecohkanku, untuk menatap wajahmu Kini dia menjadi saksi bisuku dan dirimu Di...
Berikut ini adalah puisi berjudul "Ode Untuk Goya" yang dibuat oleh Eka Budianta. "Ode Untuk Goya" (Karya Eka Budianta) Goya telah pergi ke lembah asing dan gua-gua Goya telah pergi jauh menuju bapanya Goya telah pergi mengembara di padang-padang sunyi Goya telah jauh tinggal jejaknya yang abadi - 1977 -
Berikut ini adalah puisi berjudul "Sepotong Bulan Untuk Berdua" yang dibuat oleh Tere Liye. "Sepotong Bulan Untuk Berdua" (Karya Tere Liye) Malam ini, Saat dikau menatap bulan, yakinlah kita melihat bulan yang sama, mensyukuri banyak hal, berterima-kasih atas segalanya.. terutama atas kesempatan untuk saling mengenal, esok-pagi semoga semuanya dimudahkan.. Malam ini, saat dikau menatap bulan,...