Puisi Di Bawah Bulan Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Di Bawah Bulan” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Di Bawah Bulan”
(Karya W.S. Rendra)

Ketika sebuah suara
memanggil namanya
ia hentikan langkahnya.
Rumpun pohonan remang-remang
mahkota cahaya di pucuk daunnya.
Ia tak lihat orangnya
tapi suara dikenalnya.
Ketika bulan menjenguknya
tampak pipinya
bagai kelopak angsoka
kerna darah naik
ke muka dan bulu kuduknya.
Terdengar cengkerik berpacaran
pucuk-pucuk cemara bergeseran.
Ketika sebuah suara
memanggil namanya
ia pun tahu
siapa menunggunya.
Cahaya lembut memabukkan
angin meniup tepi kainnya.
Ketika sebuah tangan kuat
meraba pundaknya
menyerahlah ia.

Related posts of "Puisi Di Bawah Bulan Karya W.S. Rendra"

Puisi Salam Karya Joko Pinurbo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Salam" yang dibuat oleh Joko Pinurbo. "Salam" (Karya Joko Pinurbo) Hujan berhenti sejenak, memberikan hormat kepada pawang hujan yang menyeberang jalan dengan mantel hitamnya yang kedodoran. Keluarga besar hujan mengucapkan selamat malam Minggu kepada para jomblo yang rentan rindu.

Puisi Tak Tahu Engkau di Mana Karya Andrea Hirata

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tak Tahu Engkau di Mana" yang dibuat oleh Andrea Hirata. "Tak Tahu Engkau di Mana" (Karya Andrea Hirata) Tak tahu engkau di mana Tapi, kulihat dirimu, di antara bayang pohon willow Kudengar suaramu, dalam riak Sungai Darrow Dan kucium dirimu, dalam angin yang berembus dari utara

Puisi Cinta Karya Asma Nadia

Berikut ini adalah puisi berjudul "Cinta" yang dibuat oleh Asma Nadia. "Cinta" (Karya Asma Nadia) Cinta menurutku tak berwarna ia menjadi jingga sebagaimana kau memaknainya ia pun menjadi kuning, biru, dan merah sebagaimana kau menginginkannya Cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi tentang kejujuran dan keberanian tentang kemarahan dan kasih sayang Cinta adalah lukisan yang unik...

Puisi Si Sepi Karya Floribertus Rahardi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Si Sepi" yang dibuat oleh Floribertus Rahardi. "Si Sepi" (Karya Floribertus Rahardi) kupotong si sepi dengan gergaji kubedah kuremuk kuamuk si sepi yang hampir mati kubunuh kusempurnakan sepinya - 1975 - Pernah dimuat di majalah Horison, April 1978