Puisi Di Atas Batu Karya Sapardi Djoko Damono

Berikut ini adalah puisi berjudul “Di Atas Batu” yang dibuat oleh Sapardi Djoko Damono.

“Di Atas Batu”
(Karya Sapardi Djoko Damono)

ia duduk di atas batu dan melempar-lemparkan kerikil ke tengah kali
ia gerak-gerakkan kaki-kakinya di air sehingga memercik ke sana ke mari
ia pandang sekeliling : matahari yang hilang – timbul di sela goyang daun-daunan, jalan setapak yang mendaki tebing kali, beberapa ekor capung
— ia ingin yakin bahwa benar-benar berada di sini

Related posts of "Puisi Di Atas Batu Karya Sapardi Djoko Damono"

Puisi Bukit Barisan Karya Mohammad Yamin

Berikut ini adalah puisi berjudul "Bukit Barisan" yang dibuat oleh Mohammad Yamin. "Bukit Barisan" (Karya Mohammad Yamin) Hijau tampaknya Bukit Barisan Berpuncak Tanggamus dengan Singgalang Putuslah nyawa hilanglah badan Lamun hati terkenal pulang Gunung tinggi diliputi awan Berteduh langit malam dan siang Terdengar kampung memanggil taulan Rasakan hancur tulang belulang Habislah tahun berganti jaman Badan...

Puisi Sajak Februari Karya Helvy Tiana Rosa

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sajak Februari" yang dibuat oleh Helvy Tiana Rosa. "Sajak Februari" (Karya Helvy Tiana Rosa) 1 cinta adalah rasa yang kuucap dalam setiap desah dan cuaca tak sampai-sampai getarnya padamu 2 setiap hari embun meneteskan kesetiaannya pada pagi seperti aku yang tak pernah berhenti menari dalam mimpi tentangmu dan jatuh 3...

Puisi Burung Hitam Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Burung Hitam" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Burung Hitam" (Karya W.S. Rendra) Burung hitam manis dari hatiku betapa cekatan dan rindu sepi syahdu. Burung hitam adalah buah pohonan. Burung hitam di dada adalah bebungaan. Ia minum pada kali yang disayang ia tidur di daunan bergoyang. Ia bukanlah dari duka meski...

Puisi Kereta Karya Sitok Srengenge

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kereta" yang dibuat oleh Sitok Srengenge. "Kereta" (Karya Sitok Srengenge) Sendiri di Stasiun Tugu, entah siapa yang ia tunggu Orang-orang datang dan lalu, ia cuma termangu Sepasang orang muda berpelukan (sebelum pisah) seolah memeluk harapan Ia mendesis, serasa mengecap dusta yang manis Kapankah benih kenangan pertama kali tumbuh, kenapa ingatan...