Puisi Dengan Kata Lain Karya Joko Pinurbo

Berikut ini adalah puisi berjudul “Dengan Kata Lain” yang dibuat oleh Joko Pinurbo.

“Dengan Kata Lain”
(Karya Joko Pinurbo)

Tiba di stasiun kereta, aku langsung cari ojek.
Entah nasib baik, entah nasib buruk, aku mendapat
tukang ojek yang, astaga, adalah guru Sejarah-ku dulu.

“Wah, juragan dari Jakarta pulang kampung,”
beliau menyapa. Aku jadi malu dan salah tingkah.
“Bapak tidak berkeberatan mengantar saya ke rumah?”

Nyaman sekali rasanya diantar pulang Pak Guru
sampai tak terasa ojek sudah berhenti di depan rumah.
Ah, aku ingin kasih bayaran yang mengejutkan.
Dasar sial. Belum sempat kubuka dompet, beliau
sudah lebih dulu permisi lantas melesat begitu saja.

Di teras rumah Ayah sedang tekun membaca koran.
Koran tampak capek dibaca Ayah sampai huruf-hurufnya
berguguran ke lantai, berhamburan ke halaman.

Tak ada angin tak ada hujan, Ayah tiba-tiba
bangkit berdiri dan berseru padaku: “Dengan kata lain,
kamu tak akan pernah bisa membayar gurumu.”

– 2004 –

Related posts of "Puisi Dengan Kata Lain Karya Joko Pinurbo"

Puisi Aku Sangat Merindukanmu Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Aku Sangat Merindukanmu" yang dibuat oleh Rayhandi. "Aku Sangat Merindukanmu" (Karya Rayhandi) Aku sangat merindukanmu.... Rinduku ini begitu besar Menahannya sudah tiada kuat hatiku Hatiku sudah terlalu remuk. Aku sangat merindukanmu.... Wahai sahabatku disana Apakah engkau juga merindukanmu Sama seperti aku merindukanmu. Aku sangat merindukanmu.... Saat saat bersama denganmu dulu...

Puisi Sapu Lidi Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Sapu Lidi" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Sapu Lidi" (Karya Beni Satryo) Sapu lidi yang kesepian. Jauh dari cinta yang berdebu. Kolam kering tanpa ikan. O, aku tumpah kepadamu. Sumber: Indoprogress, 13 Juni 2015.

Peribahasa Cacing Menelan Naga

Berikut ini adalah arti dari peribahasa “Cacing menelan naga”. Artinya:Anak orang bangsawan yang diperisteri oleh orang kebanyakan/ bukan bangsawan; orang berkuasa yang dikalahkan oleh orang kecil/ lemah. Demikian arti dari peribahasa "Cacing menelan naga". Semoga bermanfaat.

Puisi Rangkai Makna Ramadhan Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Rangkai Makna Ramadhan" yang dibuat oleh Anonim. "Rangkai Makna Ramadhan" (Karya Anonim) Cahaya matahari terbit dari lantunan ayat-ayat suci Kehangatan dan ketentraman jiwa kudapati Pada bulan yang penuh rahmat Pahala-pahala berlipat-lipat Lentera kecil menerangi gelapnya hati Sepanjang hari menapaki jalan yang diridhoi Pada sudut surau hijau Asaku menepi pada sukma...