Puisi Dalam Aku Karya Armijn Pane

Berikut ini adalah puisi berjudul “Dalam Aku” yang dibuat oleh Armijn Pane.

“Dalam Aku”
(Karya Armijn Pane)

Dalam aku merenda
Ingatan mengenang ketika,
Jam-jam kita berkata

Dalam aku merenda,
Gerak jari ada kata,
Menghitung jam-jam kita bersua

Dalam aku menyisir,
Hati terkenang desir,
Lampu pelita kurang basir…

Dalam aku menyisir
Gerak tangan ada pikir,
Menghitung kata kasih kurang titir…

Dalam aku berdandan,
Kalbu merasa pandangan,
Berkali-kali kuarahkan…

Dalam aku berdandan,
Gerak badan ada hitungan,
Membilang sesalan kita berjauhan…

Sumber: Pujangga Baru II/1, Juli 1934.

Related posts of "Puisi Dalam Aku Karya Armijn Pane"

Puisi Balada Ojol Karya Hamdali Anton

Berikut ini adalah puisi berjudul "Balada Ojol" yang dibuat oleh Hamdali Anton. "Balada Ojol" (Karya Hamdali Anton) Kupergi saat dini hari. Sebelumnya kukecup pipi putri dan istri. "Doakan aku membawa rejeki lebih dari kemarin." Itulah yang kukatakan pada istriku. Sedari mula aku tak ada niatan jadi ojol. Karena pemutusan hubungan kerja di perusahaan, aku terpaksa...

Puisi Tamu Misterius Karya Afrizal Malna

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tamu Misterius" yang dibuat oleh Afrizal Malna. "Tamu Misterius" (Karya Afrizal Malna) Sayang sekali puisi ini telah dihapus ketika aku akan membacanya. Seperti udara lembab yang menarik lenganku untuk memegang yang akan jatuh. Ada apa dengan menghapus? Lem, gunting, benang yang membuat bayangan tentang kawat berduri. Aku menghapus kata hapus...

Puisi Lagu Ibu Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Lagu Ibu" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Lagu Ibu" (Karya W.S. Rendra) Angin kencang datang tak terduga. Angin kencang mengandung pedas mrica. Bagai kawanan lembu langit tanpa perempuan. Kawanan arus sedih dalam pusaran. Ditumbukinya padas dan batu-batuan. Tahu kefanaan, ia pergi tanpa tinggalan. Angin kencang adalah birahi, sepi dan malapetaka....

Puisi Tamu Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Tamu" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Tamu" (Karya W.S. Rendra) Dari mula hadir dan semerbak aku percaya bukan racun dupa dan sedap malam - duka lembut yang datang dari luka tersibak: kenangan yang menang kerna diri terbenam. (Kenangan malam, tak bisa ku tidur bila kau datang!) Ah, candu kenikmatan dari...