Puisi Cinta Karya Asma Nadia

Berikut ini adalah puisi berjudul “Cinta” yang dibuat oleh Asma Nadia.

“Cinta”
(Karya Asma Nadia)

Cinta menurutku tak berwarna
ia menjadi jingga
sebagaimana kau memaknainya
ia pun menjadi kuning, biru, dan merah
sebagaimana kau menginginkannya

Cinta bagiku tak ubahnya kumpulan narasi
tentang kejujuran dan keberanian
tentang kemarahan dan kasih sayang

Cinta adalah lukisan yang unik dan tak terkatakan
sebab ia menenggelamkan kita pada angan-angan
dan pada mimpi yang abadi
dan cintaku padamu adalah surga yang tak bisa kumasuki jika tanpamu

Related posts of "Puisi Cinta Karya Asma Nadia"

Puisi Perempuan Juli Berparas Puisi Karya Zindagi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Perempuan Juli Berparas Puisi" yang dibuat oleh Zindagi. "Perempuan Juli Berparas Puisi" (Karya Zindagi) Hari ini, juli, tujuh belas tahun silam, telah lahir seorang anak perempuan dari rahim kasih sayang, rahim seorang Ibu yang melahirkan penuh pesakitan, bersimbah darah, peluh, dan pekikan; serta tarikan napas yang tersengal, hanya untuk persalinan...

Puisi Ketika Setan Terpenjara Karya Y. S. Sunaryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ketika Setan Terpenjara" yang dibuat oleh Y. S. Sunaryo. "Ketika Setan Terpenjara" (Karya Y. S. Sunaryo) Setan terpenjara Ketika puasa mampu perangi dahaga Tak makan sebelum waktu buka Menahan tingkah raga tanpa makna Gerak langkah ibadah Wajah wudu selalu cerah Bibir zikir tampak basah Tangan takbir penuh pasrah Setan terpenjara...

Puisi Matahari Minggu Karya Sitor Situmorang

Berikut ini adalah puisi berjudul "Matahari Minggu" yang dibuat oleh Sitor Situmorang. "Matahari Minggu" (Karya Sitor Situmorang) Di hari Minggu di hari iseng Di silau matahari jalan berliku Kawan habis tujuan di tepi kota Di hari Minggu di hari iseng Bersandar pada dinding kota Kawan terima kebuntuan batas Di hari panas tak berwarna Seluruh damba...

Puisi Angan Angin Karya Adri Sandra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Angan Angin" yang dibuat oleh Adri Sandra. "Angan Angin" (Karya Adri Sandra) layang-layang yang kau lepas, bermain dengan angin “aku ingin mengembara jauh, tinggi sekali!” tapi tali di kumparan engkau pegang mati, matamu menerobos angkasa menikmati kegelisahan dalam tariannya anganmu tergantung di belahan awan, di atas layang-layang; angin berkeringat memuai...