Puisi Cinta di Hari Kamis Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul “Cinta di Hari Kamis” yang dibuat oleh Anonim.

“Cinta di Hari Kamis”
(Karya Anonim)

Selamat hari kamis sayang
Mudahan mudahan hari kamis ini membuatmu tersenyum
Dan tidak sekali kali membuatmu menangis
Hari kamis hari ke empat dalam sepekan
Mudah mudahan selancar hari kamis ini
Hubungan cinta kita akan tetap abadi
Selamat Kamis

Related posts of "Puisi Cinta di Hari Kamis Karya Anonim"

Puisi Kembalikan Indonesia Padaku Karya Taufiq Ismail

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kembalikan Indonesia Padaku" yang dibuat oleh Taufiq Ismail. "Kembalikan Indonesia Padaku" (Karya Taufiq Ismail) Hari depan Indonesia adalah dua ratus juta mulut yang menganga, Hari depan Indonesia adalah bola-bola lampu 15 wat, sebagian berwarna putih dan sebagian hitam, yang menyala bergantian, Hari depan Indonesia adalah pertandingan pingpong siang malam dengan...

Puisi Selamat Ulang Tahun Sahabatku Karya Rayhandi

Berikut ini adalah puisi berjudul "Selamat Ulang Tahun Sahabatku" yang dibuat oleh Rayhandi. "Selamat Ulang Tahun Sahabatku" (Karya Rayhandi) Selamat hari lahir sahabat Hari ini adalah hari ulang tahunmu Di tanggal iniah dulu ibumu melahirkanmu Di tanggal inilah kau pertama melihat dunia Selamat sahabat Semoga umurmu panjang dan berkah Semoga dikau selalu dalam lindungannya Aku...

Puisi Aku Datang, Ya Tuhan, Aku Datang Karya Arie Wied Biosa

Berikut ini adalah puisi berjudul "Aku Datang, Ya Tuhan, Aku Datang" yang dibuat oleh Arie Wied Biosa. "Aku Datang, Ya Tuhan, Aku Datang" (Karya Arie Wied Biosa) (I) Aku datang sekarang Memenuhi panggilanMu Yang berdengung dalam kalbu Menyerbu masuk ke rumahMu Awal mula segala langkah Asal mula segala bahasa Yang menjadi akhir segala tujuan Dengan...

Puisi Kembali Karya Hamid Jabbar

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kembali" yang dibuat oleh Hamid Jabbar. "Kembali" (Karya Hamid Jabbar) Surat buat Kekasih, dikirimkan setiap hari: dengan tangan gemetar Surat buat Kekasih, kembali ke tangan sendiri: alpa dan nanar! Surat, diri sendiri, alpa dan nanar: remuk dalam postcard Melayang dan melayang, luruh dan luruh: tak bisa lagi gemetar! - 1978...