Puisi Bulan Agustus Sudah Tiba Karya Widji Thukul

Berikut ini adalah puisi berjudul “Bulan Agustus Sudah Tiba” yang dibuat oleh Widji Thukul.

“Bulan Agustus Sudah Tiba”
(Karya Widji Thukul)

Bulan agustus sudah tiba
penduduk ramai-ramai pasang
bendera
tapi aku hanya lihat yang di seberang
rumah saja
kuintip dari lubang kunci
sebab aku dikejar-kejar penguasa

Sudah puluhan hari aku tak melihat
angkasa
kehidupan di sekelilingku kusimak
dari datak-deru dan tawanya

Aku tak bisa lihat wujud dan
wajahnya

Aku ditahan bukan dipenjara
aku disel bukan dibui

Sebab kehidupan sehari-hari
adalah penjara nyata
rakyat negeri ini.

Related posts of "Puisi Bulan Agustus Sudah Tiba Karya Widji Thukul"

Puisi Kekuatan Karya Pidi Baiq

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kekuatan" yang dibuat oleh Pidi Baiq. "Kekuatan" (Karya Pidi Baiq) Kalau kamu adalah kekuatan, aku adalah Dilan Kamu sudah masuk ke mataku, meskipun aku ngantuk Masuk lebih jauh semakin membantuku Itu membuat darahku jadi berani kepadamu Aku ingin tenang membawamu kalau kau mau Berdua bersama kerak telor gratis Kamu boleh...

Puisi Angin dan Batu Karya Acep Zamzam Noor

Berikut ini adalah puisi berjudul "Angin dan Batu" yang dibuat oleh Acep Zamzam Noor. "Angin dan Batu" (Karya Acep Zamzam Noor) 1 Kenapa harus batu yang diam Dan bukan angin? Ia padat dan dingin Tapi bergolak bagai api Di perutnya sungai mengalir dan keheningan Sembahyang. Ia diam dan bisu Sekaligus menderu 2 Kenapa bukan angin...

Puisi Negeriku Karya KH. A. Mustofa Bisri

Berikut ini adalah puisi berjudul "Negeriku" yang dibuat oleh KH. A. Mustofa Bisri. "Negeriku" (Karya KH. A. Mustofa Bisri) mana ada negeri sesubur negeriku? sawahnya tak hanya menumbuhkan padi, tebu, dan jagung tapi juga pabrik, tempat rekreasi, dan gedung perabot-perabot orang kaya didunia dan burung-burung indah piaraan mereka berasal dari hutanku ikan-ikan pilihan yang mereka...

Puisi Akhirnya Kau Hilang Karya Aan Mansyur

Berikut ini adalah puisi berjudul "Akhirnya Kau Hilang" yang dibuat oleh Aan Mansyur. "Akhirnya Kau Hilang" (Karya Aan Mansyur) Akhirnya kau pergi dan aku akan menemukanmu di mana-mana. Di udara dingin yang menyusup di bawah pintu atau di baris-baris puisi lama yang diterjemahkan dari bahasa-bahasa jauh. Di sepasang mata gelandangan yang menyerupai jendela rumah berbulan-bulan...