Puisi Batu Hitam Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul “Batu Hitam” yang dibuat oleh W.S. Rendra.

“Batu Hitam”
(Karya W.S. Rendra)

Batu hitam di kali berdiri tanpa mimpi
arus merintih oleh anak tak berhati.
Betapa tegar tanpa rindu dan damba.
Betapa sukar hancur anak tak berbunda.

Angin Agustus tiba dan bulan senyum padanya
tapi anak tak berhati tak berjantung pula.
Angkuh dan dingin si batu hitam.
Beku dan lumutan dendamnya terpendam.

Related posts of "Puisi Batu Hitam Karya W.S. Rendra"

Puisi Allah, Ya Allah Karya Deknong Kemalawati

Berikut ini adalah puisi berjudul "Allah, Ya Allah" yang dibuat oleh Deknong Kemalawati. "Allah, Ya Allah" (Karya Deknong Kemalawati) Ya Allah Langit merah di Palestina Telah Kau lukis di Lauhuh mahfuzh Telah Kau sebut dalam kitabMu Bani Israil, Bani Israil Adakah kaum selain mereka Bertahta dalam api neraka Kekal di dalamnya Palestin, Palestin Para pencari...

Puisi Di Dalam Dada Karya Subagio Sastrowardoyo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Di Dalam Dada" yang dibuat oleh Subagio Sastrowardoyo. "Di Dalam Dada" (Karya Subagio Sastrowardoyo) jika dibelah dadaku akan nampak semua yang diangan ada gunung ada lembah ada pohon di pinggir sawah jalan setapak menuju ke rumah tapi ada juga kota lama dengan gedung runtuh dan langit terbakar merah ada juga...

Puisi Maaf, Malamku Karya Hasyyati Melanie

Berikut ini adalah puisi berjuduAl "Maaf, Malamku" yang dibuat oleh Hasyyati Melanie. "Maaf, Malamku" (Karya Hasyyati Melanie) Malam yang sunyi bertaburan gemintang juga indah sinar rembulan. Sungguh indah. Tapi, tidak pada malam itu. Malam itu menyapaku dengan awal yang sangat indah, disambut dengan kata juga kalimat yang begitu memabukkan. Namun, aku tak pernah menyangka jika,...

Puisi Do’a Bayang-Bayang Karya Ahmadun Yosi Herfanda

Berikut ini adalah puisi berjudul "Do'a Bayang-Bayang" yang dibuat oleh Ahmadun Yosi Herfanda. "Do'a Bayang-Bayang" (Karya Ahmadun Yosi Herfanda) jadikan bayangku pada tembok persis lekuk tubuhku agar aku mudah mengukurnya lukiskan wajahku pada cermin persis wajahku agar aku mudah mengenalnya lahirkan hatiku lewat mata dan mulut persis hatiku agar aku mudah menggenggamnya Tuhan, kenapa selalu...