Puisi Anggur Langit Karya Tan Lioe Ie

Berikut ini adalah puisi berjudul “Anggur Langit” yang dibuat oleh Tan Lioe Ie.

“Anggur Langit”
(Karya Tan Lioe Ie)

Kita abaikan
Singa bersayap
Yang bersemayam
Di atas cawan anggur

Bersulang kita bersulang
Melenggang kita di depan nasib
Jala yang terayun di udara
Diintai binatang pengerat

Bumi jadi perahu
Melaju ke bulan dan bintang
Yang menari
Seirama siul lembah
Dan nyanyian bunga-bunga
Begitu riang. Begitu riang

Kalian yang di remang senja
Di gelap malam
Mari ikut bersulang
Anggur ini dicurahkan langit
Untuk kita
Yang tak jemu meramu hidup
Telapak dengan sekawanan jari
Yang tak mengenal tikai

Singa bersayap jadi lumpuh taring
Oleh anggur langit ini

Begitu riang. Begitu riang kita
Serupa kanak-kanak
Kekasih Tuhan

Related posts of "Puisi Anggur Langit Karya Tan Lioe Ie"

Puisi Senayan Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Senayan" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Senayan" (Karya Beni Satryo) Ku dengar lagi, suaramu yang empuk dan merdu. Persis dengkul Brimob dan ricik water canon di malam itu; Di depan pagar Senayan kala kita berbulan madu. Sumber: Indoprogress, 13 Juni 2015.

Puisi Malam Perjuangan Karya Beni Satryo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Malam Perjuangan" yang dibuat oleh Beni Satryo. "Malam Perjuangan" (Karya Beni Satryo) Kejahatan sudah sedekat sinar rembulan. Tercatat di selembar kertas gorengan. “Seekor bakwan angslup ke dalam wajan!” kau berseru. Tubuhnya kering penuh kecemasan. Kelak, katamu, dari sana akan terdengar swara yang lebih nyaring daripada letup senapan. Sumber: Indoprogress, 13...

Puisi Mata Ketiga Cinta Karya Helvy Tiana Rosa

Berikut ini adalah puisi berjudul "Mata Ketiga Cinta" yang dibuat oleh Helvy Tiana Rosa. "Mata Ketiga Cinta" (Karya Helvy Tiana Rosa) Apakah dua mataku yang kau larung dalam malam? lalu hari-hari pun terbenam dalam secangkir kopi tanpa gula daun-daun jatuh di luar jendela dan sunyi menyanyikan lagi lagu gergaji dengan masih terpejam hanya dengan mata...

Puisi Ibunda Karya W.S. Rendra

Berikut ini adalah puisi berjudul "Ibunda" yang dibuat oleh W.S. Rendra. "Ibunda" (Karya W.S. Rendra) Engkau adalah bumi, Mama aku adalah angin yang kembara. Engkau adalah kesuburan atau restu atau kerbau bantaian. Kuciumi wajahmu wangi kopi dan juga kuinjaki sambil pergi kerna wajah bunda adalah bumi. Cinta dan korban tak bisa dibagi.