Puisi Alaah… Biasa Karya Destuma

Berikut ini adalah puisi berjudul “Alaah… Biasa” yang dibuat oleh Destuma.

“Alaah… Biasa”
(Karya Destuma)

Hampa…
Kian hampa hari yang terurai
Kian tawar tawa yang terpaksa
Semua yang kurasa hanya hampa
Semua mimpi hanya biasa
Tiada yang istimewa… semua biasa-biasa saja

Dirimu hadir…
Hanya sekejap
Yang menyibakkan tirai kelana
Oh… sejuta pesona
Hijau muda dan putih cempaka
Memerahi wajahmu yang jingga
Jingga membara…

Bias-bias cahaya yang terpantul
Melalui kisi sempit yang terajut
Menemani lewat rinai hujan senja
Menapak citra biru tua
Menyibak ruang hampa tepat di sudut relung jiwa

Puspa-puspa nila
Menangis oleh lenyapnya awan sang dewa
Yang pergi begitu saja
Biarlah… kata kecewa
Menegakkan tonggak pelajaran
Yang tiada ternilai harganya

Sumber: Majalah SMA 1 Ngawi “Bhaskara” tahun 1992.

Related posts of "Puisi Alaah… Biasa Karya Destuma"

Puisi Aku Sih Maklum-Maklum Saja Karya Darmanto Jatman

Berikut ini adalah puisi berjudul "Aku Sih Maklum-Maklum Saja" yang dibuat oleh Darmanto Jatman. "Aku Sih Maklum-Maklum Saja" (Karya Darmanto Jatman) Kau menipuku Dalam ketakutanmu kehilangan aku Aku faham. Kau mendustaiku Dalam usahamu menyenangkan aku Aku faham. Kau diam Memandang tanganku merayap di perutmu Lalu rebah di dadamu Aku faham. Kau ingat Soeharto? Jenderal itu?...

Puisi Juga Waktu Karya Subagio Sastrowardoyo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Juga Waktu" yang dibuat oleh Subagio Sastrowardoyo. "Juga Waktu" (Karya Subagio Sastrowardoyo) Kita tak pernah memiliki Rumah yang kita diami semusim telah dituntut kembali Dan tanah yang kita pijak makin larut dalam pasang laut Sedang kesetiaan yang dijanjikan kekasih berhenti pada kianat Dan nyawa ini sendiri terancam setiap saat Tak...

Puisi Pijar Karya Anonim

Berikut ini adalah puisi berjudul "Pijar" yang dibuat oleh Anonim. "Pijar" (Karya Anonim) Kau pergi saat hati kian meyakini Bahwa dipertemukan denganmu adalah takdir Illahi Tapi kini.. Aku semakin sadar tanpa gentar Bahwa aku telah benar Bahwa aku akan semakin berpijar Asa gelap memancarkan kemilap cahayaku Lorong-lorong hati akan terisi Oleh cinta yang lebih menghargai.

Puisi Kisah Senja Karya Joko Pinurbo

Berikut ini adalah puisi berjudul "Kisah Senja" yang dibuat oleh Joko Pinurbo. "Kisah Senja" (Karya Joko Pinurbo) Telah sekian lama mengembara, lelaki itu akhirnya pulang ke rumah. Ia membuka pintu, melemparkan ransel, jaket, sepatu. “Aku mau kopi,” katanya sambil dilepasnya pakaian kotor yang kecut baunya. Istrinya masih asyik di depan cermin, menghabiskan bedak dan lipstik,...